Membuka Bulan Keluarga, Gereja Bethel Indonesia mengadakan diskusi panel dan doa bagi keluarga dengan tema “Selamatkan Keluarga Indonesia!” yang diadakan di Graha Bethel jakarta Sabtu 27 Juni 2015. Dalam laman press release-nya, GBI menyerukan dan menghimbau pihak-pihak terkait untuk lebih memperhatikan, memperlengkapi, dan mengupayakan untuk menjadikan keluarga dan rumah sebagai tempat teraman bagi anak.
Menurut GBI, keluarga adalah tempat pembentukan manusia seutuhnya. Karena itu jika setiap orang menginginkan manusia di Indonesia menjadi manusia yang utuh, tangguh dan sehat maka sesungguhnya pusat pembentukan manusia seutuhnya tersebut adalah berada di rumah atau keluarga dan bukan di tempat lembaga atau istitusi lain seperti sekolah, tempat ibadah ataupun tempat lainnya. Karena menurut GBI, keluarga (seharusnya) menjadi pusat pembentukan iman, pendidikan karakter dan pusat mempersiapkan manusia produktif.
“Kami mengajak keluarga-keluarga Gereja untuk cinta Tuhan lebih dari apapun untuk dipakai dalam mendidik dan melindungi anak. Keluarga adalah benteng pertama anak dalam pengenalan akan Tuhan, bukan Gereja, Sekolah Minggu ataupun Pendeta!” kata Pendeta Dwidjo Saputro, SpKJ, Ketua Pokja Keluarga Unggul ketika memberikan materi dalam diskusi panel yang dihadiri puluhan orang dari berbagai profesi.
Selain itu GBI juga memberikan empat rekomendasi tindak lanjut dalam membentuk keluarga yang aman bagi anak-anak, yaitu:
1. Pemerintah dan masyarakat perlu meningkatkan perhatiannya, menolong dan mendukung keluarga secara aktif, agar keluarga dapat menjadi tempat yang paling aman bagi anak.
2. Pemerintah dan masyarakat perlu memberikan pendidikan bagi keluarga, agar keluarga menjadi keluarga yang terampil.
3. Perluanya dukungan menyeluruh, tidak parsial, yaitu meningkatkan kordinasi antar institusi terkait, dalam penanganan masalh keluarga.
4. Keluarga harus dijadikan subjek pembangunan untuk mewujudkan revolusi mental bagi pembangunan manusia seutuhnya.