Apakah Setiap Orang Percaya Harus Berbahasa Roh?
Sumber: nutrindoideias

Kata Alkitab / 25 April 2021

Kalangan Sendiri

Apakah Setiap Orang Percaya Harus Berbahasa Roh?

Lori Official Writer
18227

Bahasa Roh atau bahasa lidah dan disebut dalam bahasa Yunani glossolalia merupakan gabungan dari kata glossa yang artinya lidah sebagai salah satu organ tubuh yang digunakan untuk berbicara, sedang kata kerja laleo artinya berbicara atau berkata mengeluarkan suara dari mulut.

Bahasa roh pertama kali diungkapkan dalam Kisah Para Rasul 2 ayat 4 dimana murid-murid Tuhan ‘berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain’. Bahasa roh atau bahasa lidah yang dimaksudkan adalah berkata-kata secara supraalami dengan bahasa lain yang diilhamkan Roh Kudus. Berbeda dengan bunyi-bunyi tiruan yang diulangi berulang kali tanpa memenuhi persyaratan bahasa.

Lalu pertanyaannya, siapakah yang bisa berbahasa Roh? Apakah setiap orang percaya bisa berbahasa Roh? Dalam bukunya berjudul LIDAH API: Kuasa Dahsyat Roh Kudus, Jeff Hammond menjabarkan secara jelas tentang beragam seluk beluk bahasa Roh yang dituliskan dalam Alkitab serta relevansinya dengan kehidupan kekkristenan hingga saat ini.

Jeff Hammond membahas lebih detail soal bagaimana pandangan gereja karismatik dan pentakosta terhadap jemaat yang telah dibaptis dengan Roh Kudus dan kemampuan berbahasa Roh. Jeff menuliskan bahwa pernyataan bahwa orang-orang yang sudah dibaptis dalam Baptisan Roh Kudus harus bisa berbahasa Roh tidak pernah disebutkan dalam Alkitab. “Tidak ada pernyataan dalam Alkitab yang menyebutkan bahwa jika seseorang tidak berbahasa Roh berarti orang itu tidak penuh dengan Roh Kudus,” tulis Jeff.

 

Baca juga: 5 Tanda Seseorang Dipenuhi Roh Kudus

 

Demikian juga dalam Perjanjian Baru, tidak ada ayat yang menyebutkan bahwa Stefanus, Barnabas, Timotius, Titus dan pelayan-pelayan Tuhan lainnya pernah berbahasa Roh. Dalam Perjajian Baru, bahasa Roh disebutkan sebagai awal dari janji kehadiran penolong yang lain bagi setiap orang yang sudah menerima baptisan Roh Kudus. Namun kemampuan berbahasa Roh tidak menjadi patokan seseorang dipenuhi dengan Roh Kudus.

Jeff menyatakan bahwa Roh Kudus sanggup bekerja menurut kedaulatan-Nya. Di zaman Perjanjian Lama berbahasa Roh bukanlah pengalaman orang percaya.  Sebab berbahasa Roh itu hanya diberikan dalam Perjanjian Baru sebagai tanda kegenapan janji Bapa.

Salah satu contoh yang dipenuhi dengan Roh Kudus adalah Raja Daud. Ia menari-nari dengan tidak malu-lau di jalanan dan Mikhal memandang rendah tindakannya itu. Namun Daud diberkati, namun Mikhal menjadi mandul (I Tawarikh 15: 25-29).

Yang dimaksudkan dalam hal ini adalah, bahwa setiap orang percaya tidak selalu harus berbahasa Roh. Tetapi mungkin saja dikarunia kemampuan tersebut, namun karena berbagai alasan, orang itu belum bisa menggunakannya karena adanya ketakutan atau perasaan malu. 

Perbedaan 'Dilahirkan' dari Roh Kudus dan 'Dipenuhi' dengan Roh Kudus

Perjanjian Baru membuat perbedaan yang jelas antara ‘dilahirkan’ dari Roh Kudus dengan ‘dipenuhi’ dengan Roh Kudus. Pengalaman kelahiran baru mendatangkan keselamatan, sedangkan kepenuhan atau Baptisan Roh Kudus adalah perlengkapan yang diberikan untuk melayani. Bukti terjadinya lahir baru adalah adanya proses perubahan dari hidup yang lama kepada hidup yang baru, karena orang itu telah keluar dari kegelapan dan masuk ke dalam terang; keluar dari kematian rohani dan masuk ke dalam kehidupan Kristus (Yohanes 5: 24).

Selanjutnya, dengan kelahiran baru akan muncul buah-buah Roh. Seprti tertulis dalam Galatia 5: 22-23, yaitu karakter Kristus, sedang bahasa Roh hanyalah tanda mula-mula dari baptisan Roh Kudus. Yang terpenting dari kemampuan berbahasa Roh adalah kemampuan yang lebih dinamis untuk melayani dan bersaksi ketika seorang dilengkapi dengan kuasa dan urapan Roh Kudus. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalua Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem dan diseluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung Bumi (Kisah Para Rasul 1: 8)”.

 

Baca juga: Bahasa Roh, Berasal Dari Allah Atau Rekaan Manusia?

 

Iblis Memanipulasi Bahasa Roh  

Iblis bisa saja memanipulasi bahasa Roh. Ia bisa menirukan bahasa Roh yang tentu saja bukan dari Roh Kudus. Iblis bisa saja menggunakan taktik dengan menirukan bahasa Roh dalam Praktik-praktik Okultisme yang menggunakan sejumlah bahasa-bahasa yang tidak dimengerti. Sehingga membuat orang-orang percaya meragukan bahasa Roh dan menganggapnya bersumber dari si Iblis. Selain itu, si iblis juga bisa menggunakan seseorang yang tekun dalam imannya untuk bertindak ekstrim. Taktik ini sdilakukan agar orang percaya lainnya memandang apa yang dilakukan itu tampak salah. Sehingga karunai bahasa Roh yang dimilikinya dianggap tidak lagi Alkitabiah. Jadi, ibli tidak senang ketika orang percaya diperlengkapi dengan senjata iman yaitu Roh Kudus.

Sumber : Buku ‘Lidah Api: Kuasa Dahsyat Roh Kudus’
Halaman :
1

Ikuti Kami