Seperempat Juta Anak di Sudan Selatan Terancam Kelaparan

Nasional / 18 June 2015

Kalangan Sendiri

Seperempat Juta Anak di Sudan Selatan Terancam Kelaparan

daniel.tanamal Official Writer
5216
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa ada seperempat juta anak di Sudan Selatan yang saat ini dikoyak perang terancam kelaparan, terutama saat akhir dari konflik yang telah berlangsung 18 bulan itu. Hal itu dikatakan Toby Lanzer, yang dilarang untuk memasuki negara itu awal bulan ini setelah peringatannya akan krisis ekonomi, Selasa (16/6).

"Enam bulan lalu, kami pikir bahwa kekerasan dan penderitaan telah mencapai puncaknya dan bahwa perdamaian telah dekat. Kami salah. Kekerasan politik menyebabkan perdamaian makin menjauh, perang berkecamuk dan menuju keruntuhan ekonomi," lanjutnya.

Perang saudara dimulai pada Desember 2013, saat Presiden Salva Kiir menuduh mantan wakilnya, Riek Machar merencanakan kudeta, memulai siklus pembunuhan balas dendam di seluruh negara yang miskin itu, dan pada akhirnya memecah belah negara yang terkurung daratan di sepanjang garis etnis.

Kekerasan di Sudan Selatan telah ditandai dengan pembantaian etnis, pemerkosaan dan penggunaan tentara anak. "Di setengah wilayah negara itu, satu dari tiga anak kekurangan gizi akut dan 250.000 anak terancam kelaparan," kata Lanzer, menambahkan dalam laporan yang mendesak donor untuk berkontribusi pada permintaan bantuan senilai US$ 1,63 miliar.

Ia mengatakan, Sudan Selatan berada di peringkat rendah dalam hal pembangunan manusia dari hampir setiap tempat lain di bumi. "Dua-pertiga dari 12 juta penduduk negara itu membutuhkan bantuan, dengan 4,5 juta orang menghadapi kerawanan pangan yang parah," ujar PBB.

"Pertempuran terbaru telah ditandai dengan pembakaran luas rumah, pembongkaran sekolah, rumah sakit dan pos kesehatan, pencurian puluhan ribu ternak, perusakan sumber air, dan serangan lainnya pada infrastruktur dan aset yang diperlukan untuk kehidupan komunal," tambah laporan itu, yang juga menyebutkan perkosaan dan serangan terhadap warga sipil.

"Belum ada upaya yang jelas untuk membedakan militer dari target sipil, dengan penembakan pada pusat kegiatan warga dan penembakan tanpa pandang bulu ke pemukiman. Lebih dari selusin pekerja bantuan telah tewas sejak perang dimulai dengan banyak yang lain hilang. Sementara itu tempat penyimpanan dan konvoi bantuan dijarah," tambahnya.

Uni Afrika telah mengeluarkan pernyataan mengutuk para pemimpin perang dan menyeru Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi pada mereka. "Keberlanjutan permusuhan, secara total mengabaikan penderitaan rakyat, sama saja dengan ketiadaan tanggung jawab yang paling mendasar dari para pemimpin Sudan Selatan untuk rakyat mereka sendiri," kata Dewan Keamanan dan Perdamaian Uni Afrika.



Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami