Interogator Iran Terima Yesus Setelah Penjarakan Wanita Kristen

Internasional / 16 June 2015

Kalangan Sendiri

Interogator Iran Terima Yesus Setelah Penjarakan Wanita Kristen

daniel.tanamal Official Writer
10363
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Setiap warga Iran yang diketahui pindah keyakinan menjadi seorang pengikut Yesus Kristus harus rela untuk menjadi incaran pihak keamanan yang terkenal tega untuk melakukan penangkapan dan melakukan berbagai penganiayaan. Namun Tuhan selalu bekerja dengan cara yang mustahil dan tidak disangka-sangka. Seperti yang terjadi pada seorang wanita yang dipenjarakan karena dirinya ketahuan menjadi seorang Kristen ini.

Wanita bernama Noushin ini mengatakan pada Gospel Herald bahwa salah satu interogator didalam penjara yang dikenal sering menganiaya siapapun yang pindah keyakinan, terlibat sebuah perbincangan serius mengenai iman Kristen dan akhirnya mau bertobat, menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. “Kami berbicara mengenai Yesus selama berjam-jam lamanya sampai interogator itu memberikan hatinya untuk Yesus, lalu kami berdoa bersama-sama. Ini sebuah kehormatan bagi saya untuk berbicara tentang Yesus. Saya berbicara kepadanya; Anda juga perlu tahu Yesus untuk hidup anda! Saya tidak bisa tidak peduli terhadap anda. Saya ingin anda mengalami sukacita dan berkat keselamatan. Saya tidak bisa menyembunyikan kabar baik ini,” kata Noushin.

Noushin sendiri menyadari bahwa dirinya merasa sangat takut ketika diseret ke penjara dan berpikir bahwa dia akan menyerah terhadap iman percayanya. “Saya tidak siap dipenjara. Saya tahu itu adalah tempat kotor dimana orang akan disiksa dan dikurung dalam sel isolasi. Saya sangat takut bahwa saya mungkin akan memberikan nama-nama anggota gereja rumah. Saya bahkan takut kalua saya akan menyerah dan menyangkali iman saya jika mereka mulai menyiksa saya,” tambahnya.

Nama interogator itu sendiri tidak dapat disampaikan untuk keamanan dalam jangka waktu dekat ini. Menurut kelompok kemanusiaan yang membantu setiap orang Kristen teraniaya di seluruh dunia, Open Doors, penginjilan terus menyebar di tanah Iran meskipun penganiayaan terus terjadi dan meningkat dibawah pemerintahan Presiden Hassan Rouhani ini. “Pemerintah Iran terus terlibat dalam pelanggaran sistematis, berkelanjutan dan mengerikan untuk kebebasan beragama. Termasuk penahanan berkepanjangan, penganiayaan dan juga eksekusi yang dilakukan atas nama agama,” ujar Komisi Kebebasan Beragama Amerika Serikat.

 



Sumber : Christian Post | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami