Pastor Saeed Abedini Akan Dibebaskan Jika Sangkal Iman Kristen

Internasional / 15 June 2015

Kalangan Sendiri

Pastor Saeed Abedini Akan Dibebaskan Jika Sangkal Iman Kristen

daniel.tanamal Official Writer
5186
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Pastor Saeed Abedini terus mengalami penindasan didalam penjara, terakhir Saeed dipukuli dengan kejam oleh sesama tahanan dalam sebuah serangan yang tidak diketahui motifnya. Mirisnya, penjaga penjara yang seharusnya dapat melerai hal itu, justru ikut dalam pemukulan tersebut. Akibatnya Saeed menderita sejumlah cedera pada tubuhnya, salah satunya adalah lebam biru hingga menghitam pada matanya.

Sebuah lembaga hukum yang melakukan pembelaan kepada Saeed, The American Center for Law and Justice, mengatakan bahwa selain tindak penganiayaan itu, para tahanan juga menghancurkan sebuah meja kecil yang biasanya digunakan Saeed untuk membaca dan belajar. “ini tentu menyedihkan bagi saya dan keluarga mengetahui Saeed dipukuli di dalam penjara. Hidupnya terus terancam bukan hanya karena dia adalah seorang Amerika, namun juga sebagai seorang yang telah berpindah keyakinan dari Islam ke Kristen. Sudah saatnya untuk menyelamatkan nyawa Saeed sebelum terlambat,” ujar sang istri Naghmeh Abedini.

Pekan lalu Naghmeh telah berbicara didepan kongres Amerika Serikat untuk memohon pertolongan yang sifatnya segera untuk membantu membaskan suaminya. “Selama tiga tahun terakhir, saya telah enyaksikan dua anak saya, Rebekka (8) dan Jacob (7) menderita karena setiap harinya harus bertumbuh tanpa ayahnya atau juga ibunya. Saya berdiri disini sebagai seorang orangtua tunggal yang terus menjadi kuat bagi anak-anak, tetapi dengan rendah hati saya harus mengatakan bahwa saya membutuhkan pertolongan saudara. Saya tidak tega melihat mata anak saya yang merindukan ayahnya dan juga sangat sulit untuk menjelaskan kepada mereka mengapa ayah mereka tidak bisa bersama-sama di rumah,” kata Naghmeh.

Naghmeh juga menyatakan bahwa pihak keamanan mengatakan bahwa suaminya akan dibebaskan jika Saeed mau menyangkali iman Kristennya. “Didalam penjara para penjaga mengancam suami saya dan berkata anda akan tinggal disini lebih lama lagi hingga delapan tahun dan satu-satunya kunci kebebasannya adalah jika anda mau menyangkali iman Kristen dan kembali ke Islam. Dan mereka mengatakan hal ini terus-menerus,” tambahnya.

Pastor Saeed telah dipenjarakan sejak September 2012 silam dengan tuduhan melakukan penginjilan dengan membantu gereja bawah tanah di Iran.




Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami