Uskup Aleppo Bantah Berita Pejuang Kristen Penggal Anggota ISIS

Nasional / 11 June 2015

Kalangan Sendiri

Uskup Aleppo Bantah Berita Pejuang Kristen Penggal Anggota ISIS

daniel.tanamal Official Writer
9159
<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><! endif]-->

Uskup Georges Abou Khazen, yang merupakan Vikaris Apostolik di Aleppo Suriah membantah laporan bahwa seorang pejuang Kristen Suriah melakukan balas dendam dengan memenggal seorang anggota teroris ISIS. Uskup Georges menekankan bahwa "cara  membalas dendam" ala umat Kristen adalah dengan jalan “pengampunan”.

“Manipulasi informasi adalah salah satu cara yang digunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk memperbanyak kekekrasan dan kekejaman konflik ini. Kita tahu bahwa saat ini lebih dari 230 orang Kristen Assyria masih belum diketahui nasibnya setelah diculik dan disandera oleh kaum jihadis dari Desa Khabur,” katanya kepada kantor berita Katolik, Fides.

Uskup Georges menambahkan bahwa berita-berita yang tengah berkembang luas di media itu tidak dapat diverifikasi kebenarannya dan tetap menegaskan bahwa pembalasan dendam bukanlah prinsip Kekristenan. “kami umat Kristen tidak membenarkan setiap tindakan balas dendam atau kekerasan dengan mengatasnamakan agama. Satu-satunya cara membalas dendam yang kita tahu adalah dengan cara pengampunan, sebuah anjuran dimana kita harus menjadi terang. Dendam hanyalah memperdalam luka dan memperpanjang lingkaran kebencian,” tambahnya.

Seperti diketahui, sebelumnya kelompok HAM untuk Suriah yang berasal dari Inggris melaporkan bahwa seorang pejuang Kristen Assyria yang tidak diidentifikasi telah mengeksekusi seorang anggota teroris ISIS di desa Tal Shamiram, propinsi Hasakeh Suriah. Sejak mendeklarasikan diri mendirikan negara khalifah, menurut Syrian Observatory for Human Rights, ISIS telah mengeksekusi 2.618 orang, termasuk 1.285 warga sipil, 272 anak-anak dan 212 wanita, menurut laporan terbaru dari Observatorium. Kelompok ini menemukan bahwa 45 warga, termasuk seorang wanita, disiksa sampai mati di penjara rezim, dan 159 orang, termasuk 14 anak-anak dan 14 wanita, dieksekusi oleh militan ISIS.





Sumber : gospelherald | Daniel Tanamal
Halaman :
1

Ikuti Kami