Peran Penting Orang Tua dalam Mencegah Pernikahan Anak
Sumber: Google

Parenting / 8 June 2015

Kalangan Sendiri

Peran Penting Orang Tua dalam Mencegah Pernikahan Anak

Theresia Karo Karo Official Writer
10471
Laporan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan jumlah praktik pernikahan anak yang semakin marak. Di mana 48 persen dari 2,5 juta pernikahan di Indonesia dilakukan oleh para remaja berusia 15-19 tahun.

Namun yang lebih mengejutkan lagi, pernikahan ini justru bukan digagas oleh anak-anak remaja tersebut. Deputi Perencanaan Keluarga dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Julianto Witjaksono menyebutkan bahwa pernikahan anak terjadi karena paksaan atau penjodohan oleh orang tua.

Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan Zumrotin K Susilo juga mengimbau peran penting orang tua dalam mencegah pernikahan anak. Salah satunya adalah dengan pemberian pengetahuan kesehatan dan reproduksi seksual.

“Pemahaman kesehatan reproduksi perlu diberikan kepada orang tua terhadap anak-anaknya. Dengan demikian, anak bisa bertanggung jawab untuk tidak melangkah ke hubungan seksual yang berisiko,” jelasnya dalam Publik Nasional bertema Relevansi UU Perkawinan Dalam Pemenuhan Hak-Hak Anak di Universitas Indonesia, Jakarta (27/4).

Selain pemahaman kesehatan, orang tua juga harus memahami kondisi psikologis anak. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah anak terjebak dalam pergaulan bebas. Sehingga dapat mencegah fenomena yang terjadi di daerah Sambas, di mana para orang tua cenderung permisif terhadap pergaulan bebas.

“Beberapa orang tua masih ada yang tidak paham soal psikologis anak. Ini padahal perlu. Jika komunikasi terjalin, orang tua bisa memberi edukasi,” ujarnya.

Pernikahan anak berdampak pada hilangnya hak anak untuk memeroleh kehidupan yang baik. Mereka yang seharusnya menikmati masa-masa sekolah dan mendapat pendidikan yang mumpuni, harus merelakan studinya karena pernikahan.

Oleh sebab itu, perlu ditekankan kepada orang tua untuk menerapkan nilai-nilai yang benar dalam keluarga. Bila edukasi yang benar sudah ditanamkan sedari dini, maka kesempatan anak untuk menyongsong masa depan cerah juga lebih besar.


Sumber : Majalahkartini/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami