Pemimpin tertinggi Vatikan Paus Fransiskus dilaporkan ikut dalam usaha untuk membongkar kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) yang kemungkinan telah dilakukan oleh diktator militer Argentina pimpinan Jorge Rafael Videla pada pertengahan tahun 1970-an.
Usaha Paus tersebut adalah memerintahkan kantor administrasi Vatikan untuk membuka berkas menyangkut kediktatoran yang diprediksi telah membuat 1 .000-30.000 nyawa melayang. Selain itu, Langkah tersebut dilakukan untuk membantu keluarga korban untuk mengetahui nasib orang yang mereka cintai.
"Ini adalah keinginan Paus untuk sesuatu yang harus
dilakukan, ia telah meminta sekretariat negara untuk mengurus deklasifikasi arsip Vatikan terkait dengan diktator Argentina," ungkap Pastor Guillermo Karcher, imam Argentina yang merupakan pembantu dekat Pausberbicara kepada stasiun radio Buenos Aires
yang dilansir The Guardian pada
29 April 2015.
Jorge Rafael Videla melakukan
sejumlah operasi pembersihan yang dikenal sebagai era “Perang Kotor”. Mereka yang
dianggap beraliran kiri, aktivis HAM, politikus partai, penentang peradaban
barat dan kekristenan disebutkan mendapat siksaan yang berakhir dengan kematian. Dalam pengumpulan data ini, Vatikan bekerjasama dengan kantor duta kepausan di Buenos Aires.
Paus juga diketahui
menyetujui pembukaan
arsip Vatikan pada pertemuan minggu lalu dengan Lita Boitano, ibu 83 tahun dari
dua anak laki-laki yang menghilang selama masa kediktatoran. "Paus Francis
mengatakan kepada saya, Vatikan akan membuka arsip untuk periode itu,"
Boitano, presiden kelompok hak asasi manusia Argentina Familiares.
Jorge Rafael Videla sendiri mendapat akhir hidup yang menyedihkan. Sejak pemerintahan sipil mengambil alih
kekuasaan, Videla
serta jenderal-jenderal lain telah ditahan atas beberapa kesalahan jenayah yang
berat seperti penyiksaan, pembunuhan dan penculikan. Dirinya
sempat diampuni oleh Presiden
Saul Menem pada 1990, namun dalam hidup bebasnya Videla mengalami cemoohan
serta pemukulan dari rakyat Argentina. Saat itulah Videla kembali menjalani
tahanan. Dirinya ditemukan meninggal dunia di penjara karena sakit pada 17 Mei 2013. Pihak
militer sendiri telah memutuskan untuk tidak
memakamkan Videla secara militer.