Paus Fransiskus Akan Bongkar Kejahatan HAM di Argentina

Nasional / 27 May 2015

Kalangan Sendiri

Paus Fransiskus Akan Bongkar Kejahatan HAM di Argentina

daniel.tanamal Official Writer
3786
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style>

Pemimpin tertinggi Vatikan Paus Fransiskus dilaporkan ikut dalam usaha untuk membongkar kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) yang kemungkinan telah dilakukan oleh diktator militer Argentina pimpinan Jorge Rafael Videla pada pertengahan tahun 1970-an.

Usaha Paus tersebut adalah memerintahkan kantor administrasi Vatikan untuk membuka berkas menyangkut kediktatoran yang diprediksi telah membuat 1 .000-30.000 nyawa melayang. Selain itu, Langkah tersebut dilakukan untuk membantu keluarga korban untuk mengetahui nasib orang yang mereka cintai.

"Ini adalah keinginan Paus untuk sesuatu yang harus dilakukan, ia telah meminta sekretariat negara untuk mengurus deklasifikasi arsip Vatikan terkait dengan diktator Argentina," ungkap Pastor Guillermo Karcher, imam Argentina yang merupakan pembantu dekat Pausberbicara kepada stasiun radio Buenos Aires yang dilansir The Guardian pada 29 April 2015.

Jorge Rafael Videla
melakukan sejumlah operasi pembersihan yang dikenal sebagai era “Perang Kotor”. Mereka yang dianggap beraliran kiri, aktivis HAM, politikus partai, penentang peradaban barat dan kekristenan disebutkan mendapat siksaan yang berakhir dengan kematian. Dalam pengumpulan data ini, Vatikan bekerjasama dengan kantor duta kepausan di Buenos Aires.

Paus juga diketahui menyetujui pembukaan arsip Vatikan pada pertemuan minggu lalu dengan Lita Boitano, ibu 83 tahun dari dua anak laki-laki yang menghilang selama masa kediktatoran. "Paus Francis mengatakan kepada saya, Vatikan akan membuka arsip untuk periode itu," Boitano, presiden kelompok hak asasi manusia Argentina Familiares.

Jorge Rafael Videla sendiri mendapat akhir hidup yang menyedihkan. Sejak  pemerintahan sipil mengambil alih kekuasaan, Videla serta jenderal-jenderal lain telah ditahan atas beberapa kesalahan jenayah yang berat seperti penyiksaan, pembunuhan dan penculikan. Dirinya sempat diampuni oleh Presiden Saul Menem pada 1990, namun dalam hidup bebasnya Videla mengalami cemoohan serta pemukulan dari rakyat Argentina. Saat itulah Videla kembali menjalani tahanan. Dirinya ditemukan meninggal dunia di penjara karena sakit pada 17 Mei 2013. Pihak militer sendiri telah memutuskan untuk tidak memakamkan Videla secara militer.





Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami