Pantas Dilirik, Reksadana Pasar Uang Capai Return Tertinggi

Kondisi perekonomian saat ini dilaporkan melemah, pada kwartal pertama 2015 ini pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 4,71%, hal ini merupakan titik terendah kedua sejak 10 tahun terakhir. Karena tahun-tahun sebelumnya selepas tahun 2010, tingkat perekonomian Indonesia selalu di atas 5%, kecuali tahun 2015 ini dan tahun 2009.

Walau dunia bisnis mengalami kelesuan, namun ada kabar menggembirakan dari investasi reksadana pasar uang. Pasalnya reksadana jenis ini  mencapai level tertingginya jika dibandingkan dengan reksadana jenis lain. Menurut laman Infovesta Utama yang dikutip oleh Kontan.co.id, reksadana pasar uang memberi imbal hasil (return) senilai 7,1% per 11 Mei 2015 ini. Hasil tersebut menjadi tertinggi jika dibandingkan dengan imbal hasil yang diberikan oleh reksadana saham yang hanya 4,7%, reksadana pendapatan tetap sebesar 5,33% dan reksadana campuran yang hanya 4,1%.

Walau memberikan imbal hal yang tertinggi dibandingkan jenis reksadana jenis lainnya, menurut Analis Infovesta Utama, Edbert Suryajara pencapaian tersebut masih sesuai prediksi dan tergolong wajar jika dibandingkan dengan pencapaian tahun-tahun sebelumnya. Selain itu return yang dicapai reksadana pasar uang saat ini juga masih tidak jauh berbeda dengan level suku bunga Bank Indonesia atau BI rate.

“Menjadi yang tertinggi lebih disebabkan koreksi di pasar modal yang sangat signifikan pada akhir April lalu, terutama di pasar saham yang menjadi pendorong utama koreksi,” demikian ungkap Edbert.

Diprediksi, kinerja reksadana pasar uang akan stabil di sekitar 7% sepanjang tahun 2015 ini. Jika terjadi perubahan BI rate pun, hal tersebut tidak akan membuat perbedaan signifikan bagi reksadana pasar uang. Reksadana jenis ini memang idealnya untuk  investasi jangka pendek, selain itu menjanjikan imbal hasil yang cukup menarik dan stabil.