Hari ini 24 April, selain menjadi hari terakhir dan ditutupnya peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika, juga ditetapkan sebagai Hari Solidaritas Asia Afrika. Hal ini ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Retno menyatakan
penetapan ini merupakan upaya mengukuhkan penetapan kota Bandung sebagai ibu kota solidaritas Asia-Afrika. "Bandung
sudah lama dikenal sebagai ibu kota Asia-Afrika sudah lama, maka upaya kita
hanya untuk mengukuhkan," kata Retno seusai rangkaian acara peringatan 60
tahun KAA di Jakarta, Kamis (23/4).
Dalam kesempatan tersebut, Retno juga memaparkan rencana pembangunan Pusat
Asia-Afrika. Namun hingga saat ini belum dipastikan di mana pusat tersebut akan
dibangun. "Itu nanti akan dibangun...tetapi kami tidak terikat dulu pada
satu bangunan dulu yang fix. Itu sambil berjalan," ujar Retno.
Retno memaparkan bahwa rencana tersebut akan ditindaklanjuti dengan berbagai
program yang akan dijalankan di sana, seperti program kerja sama
Selatan-Selatan yang menjadi tema besar dalam peringatan 60 tahun KAA. "Ini
juga sebenarnya bukan hal yang baru bagi Indonesia karena Indonesia sudah
sangat aktif di dalam pelaksanaan kerjasama Selatan-Selatan," kata Retno.
Perhelatan peringatan 60 tahun KAA akan dilanjutkan di Bandung pada Jumat
(24/4). Peringatan 60 tahun KAA di Bandung akan diisi beberapa agenda,
diantaranya napak tilas dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka via Jalan
Asia Afrika, pidato Presiden Republik Indonesia dan kepala negara yang mewakili Asia dan Afrika serta penandatanganan Pesan Bandung.