Seperti hendak mengulang sejarah yang sama, panitia KAA memilih angklung sebagai iring-iringan musik peringatan KAA. Serupa dengan pelaksanaan KAA Bandung pada tahun 1955, dimana Presiden Indonesia Soekarno bermain angklung bersama seluruh kepala negara KAA saat itu. Hal itu menjadi kenangan yang patut diulang di peringatan KAA ke-60 ini.
Namun peringatan kali ini ditampilkan dengan cukup berbeda. Untuk yang pertama kalinya, permainan angklung dilakukan sserentak oleh sebanyak 20.000 pemain. Jumlah ini tentu cukup besar bila dibanding dengan permainan angklung yang digelar di beberapa kota seperti di Bogor (11 ribu orang) dan di Jakarta (13 ribu orang).
Tak heran bila pargelaran musik tardisional ini bahkan masuk dalam Guinness Book of Record sebagai permainan angklung terbesar di Indonesia yang melibatnya sedikitnya 20.000 pemain angklung. Mereka terdiri dari kelompok pelajar (SD, SMP, SMA dan Mahasiswa), pengusaha dan warga kota Bandung.
“Museum Rekor Dunia Indonesia mencatat pergelaran angklung terbanyak oleh warga Bandung ini bukan hanya rekor Indonesia tapi dunia, yakni sebanyak 20 ribu orang. Rekor sebelumnya di Jakarta hanya dimainkan oleh 11 ribu orang,” tutur Wakil Direktur Museum Rekor Dunia Indonesia, Oscar Semesta Susilo, seperti dilansir Tempo.co, Kamis (23/4).
Sementara puncak dari rangkaian acara ini akan diwarnai dengan parade musik, budaya dan kostum dari negara-negara Asia Afrika di sepanjang jalan Asia Afrika Bandung pada Sabtu, 25 April 2015 besok.
Sumber : Tempo.co/jawaban.com/ls