Pelantikan Budi Gunawan Dinilai Membuat Situasi Politik Gaduh

Nasional / 23 April 2015

Kalangan Sendiri

Pelantikan Budi Gunawan Dinilai Membuat Situasi Politik Gaduh

daniel.tanamal Official Writer
2974
<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style>

Sosiolog Universitas Indonesia Thamrin Amal Tomagola menilai pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Wakapolri akan menimbulkan kontroversi baru antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Dirinya mengkhawatirkan pelantikan ini akan membuat kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum terdegradasi.

Pasalnya, beberapa waktu lalu Budi Gunawan sempat dikabarkan batal dilantik sebagai kapolri oleh Presiden Joko Widodo lantaran dijerat sangkaan kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Meski penetapan tersangka itu dibatalkan berdasarkan hasil putusan praperadilan, namun Jokowi tetap tidak melantik jenderal bintang tiga itu. Sebaliknya, Jokowi justru menunjuk Badrodin sebagai Kapolri.

"Situasi politik kian gaduh dengan dilantiknya Budi Gunawan sebagai wakapolri. Dulu, salah satu goncangan kegaduhan yang cukup signifikan adalah pengusulan dan pengangkatan Budi Gunawan sebagai calon kapolri, sekarang malah dilantik sebagai wakapolri," ujarnya, Rabu (22/4/2015).

Sementara itu Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno menilai pelantikan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai Wakapolri sudah sesuai prosedur dan tidak perlu ada yang dipermasalahkan setelahnya. "Enggak perlu dipermasalahkan, kan sudah disetujui oleh internal, inilah pimpinan saya (Polri),” kata Tedjo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Tedjo menuturkan, dirinya yakin Kapolri telah melaporkan terpilihnya Budi Gunawan sebagai Wakapolri kepada Presiden Joko Widodo. Ia juga tidak sependapat jika pelantikan tersebut dianggap tergesa dan ditutup-tutupi. Berdasarkan pengalaman, kata Tedjo, pelantikan wakil kepala suatu institusi atau lembaga tidak harus dihelat secara besar-besaran. Acara pelantikan Budi Gunawan ia anggap sudah sah walau hanya dihadiri beberapa pejabat tinggi Polri.

"Saya juga pernah melantik waka, wakil, itu mereka cukup di hadapan pimpinan, disaksikan oleh beberapa perwira yang ada, itu sudah cukup. Di media ada gambarnya, tidak tertutup, kalau tertutup sama sekali enggak ada gambarnya," ucap Tedjo.

Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti secara resmi melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Wakapolri pada Rabu (22/4/2015). Pelantikan itu berlangsung tertutup. Acara pelantikan Budi Gunawan dilangsungkan di lantai 2 Gedung Utama Mabes Polri.

Sebelum menjadi Wakapolri, Budi menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol). Jabatan itu kini diisi oleh Irjen Syafruddin yang sebelumnya menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

 




Sumber : kompas
Halaman :
1

Ikuti Kami