Berikut adalah 2 angka rasio lainnya:
3. Rasio Dana Darurat
Dana Darurat adalah sejumlah uang yang disimpan dalam bentuk yang mudah
dicairkan. Bisa tabungan, emas batangan, ataupun reksa dana pasar uang.
Seseorang dikatakan sehat apabila rasio antara Dana Darurat dibandingkan dengan
pengeluaran bulanannya antara 3 – 12 kali bulan pengeluaran. Misalkan total
tabungan di bank adalah Rp 30 juta, sementara rata-rata pengeluaran per bulan
Rp 10 juta, maka diperoleh rasio 3 (Rp 30 juta dibagi Rp 10 juta).
Dana darurat sangat penting karena ketika ada kejadian seperti keluarga atau
teman dekat masuk rumah sakit, terkena PHK, atau kondisi darurat lainnya kita
tidak perlu panik dan terpaksa menjual semua aset kita dengan harga Butuh Uang
alias BU.
Bahkan ketika terjadi gejolak di bursa saham, sebagian dari dana tersebut dapat
dimanfaatkan untuk membeli di harga rendah.
Semakin banyak anggota keluarga, maka semakin banyak dana darurat yang
dibutuhkan. Namun terlalu banyak juga tidak baik karena hasil pada instrumen
investasi yang mudah dicairkan itu biasanya tidak besar.
4. Rasio Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa
Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa adalah sejumlah uang yang dibayarkan kepada
tertanggung apabila yang bersangkutan membeli asuransi jiwa dan mengalami
risiko meninggal dunia.
Kenapa asuransi penting? Sebab ketika seseorang yang menjadi tulang punggung
pencari nafkah meninggal, maka keluarga yang ditinggalkan akan mengalami
kesulitan.
Dengan adanya asuransi, diharapkan bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga
tersebut selama beberapa waktu sampai mereka bisa mandiri dan menafkahi diri
sendiri.
Sama seperti dana darurat, tidak ada asuransi jiwa tidak baik, tapi terlalu
banyak juga tidak baik karena biaya asuransi yang dibayarkan cukup besar.
Besaran uang pertanggungan asuransi yang wajar untuk seseorang atau disebut
juga dengan istilah Human Life Value adalah sekitar 8 – 10 tahun
pengeluaran ditambah biaya pendidikan hingga anak lulus perguruan tinggi.
Sebagai contoh, jika pengeluaran per bulan adalah Rp 5 juta dan untuk
menyekolahkan anak sampai dengan lulus butuh Rp 100 juta, maka besaran uang pertanggungan
yang sesuai Human Life Value adalah Rp 5 juta x 120 bulan + Rp 100 juta = Rp
700 juta.
Mengapa asuransi lain seperti kesehatan, penyakit kritis dan cacat tetap tidak
diperhitungkan? Sebab saya mengasumsikan semua tersebut dalam kondisi terburuk
sudah ditanggung negara melalui program BPJS Kesehatan.
Kesimpulan
Jadi, seseorang dikatakan sehat secara keuangan sehingga sudah siap untuk
menjadi seorang investor reksa dana yang diharapkan bisa mencapai kesuksesan finansial, maka indikatornya sebagai berikut :
Indikator |
Keterangan Sehat |
Rasio Pendapatan Terhadap Pengeluaran |
> 1 |
Rasio Cicilan Produktif Rasio Cicilan Konsumtif |
Maks 30% Maks 0% |
Rasio Dana Darurat |
Antara 3 – 12 |
Rasio Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa |
8 – 10 Tahun + Biaya Pendidikan anak |
Membuat kondisi keuangan yang sehat selalu tidak mudah. Apalagi bagi kaum muda
yang baru pertama kali masuk kerja. Boro-boro ada yang bisa disisihkan. Bisa
cukup sampai dengan akhir bulan saja sudah syukur.
Untuk itu, persiapan untuk 2 indikator yaitu dana darurat dan pertanggungan
asuransi jiwa dapat dilakukan secara pararel. Artinya meski dana darurat dan
asuransi jiwa belum punya atau masih sedikit, investasi reksa dana sudah bisa
dimulai.
Jika memang penghasilannya benar-benar tidak cukup, minimal fokus pada dana
darurat dulu. Asuransi baru penting ketika seseorang sudah menikah dan menjadi
kepala keluarga.