Tak hanya mempekerjakan mereka, namun perusahaan akan memberi tantangan agar para pekerja autis mendapat posisi menjanjikan sebagai pekerja penuh.
“Ini merupakan satu-satunya cara kami mengembangkan pendekatan kami untuk meningkatkan keragaman tenaga kerja Microsoft. Kami yakin ada banyak potensi yang belum dimanfaatkan pada pasar ini,” ujar Ellen Smith.
Langkah yang ditempuh Microsoft merupakan sebuah pintu terbuka bagi para autis untuk diterima dalam lingkup pekerjaan yang lebih besar. Karena selama ini mereka hanya banyak dilibatkan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan pelaksanaan event bidang transportasi dan makanan.
Padahal, Microsoft menilai bahwa orang-orang autis justru memiliki keunggulan dalam hal ketajaman informasi, tingkat berpikir yang detail serta keahlian dalam kode dan matematika.
“Kami bergairah mempekerjakan orang dari segala keterbatasan dan kami yakin dengan mereka, kita bisa membuat produk dan layanan yang hebat. Pelanggan kami juga beragam,” ucap Ellen Smith menerangkan alasan lain perekrutan tersebut.
Sumber : Winbeta.com/jawaban.com