Lee Kuan Yew, Kisah Hidup Founding Father Singapura
Sumber: vulcanpost.com

Profile / 23 March 2015

Kalangan Sendiri

Lee Kuan Yew, Kisah Hidup Founding Father Singapura

Puji Astuti Official Writer
6818

Kepergian Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew pada Senin, 23 Maret 2015 dini hari, membuat negara dengan luas sekitar 716 km persegi itu berduka. Kondisi kesehatan pria kelahiran 16 September 1923 tersebut memang sudah memburuk sejak awal tahun 2015.

Lee tercatat sebagai perdana menteri dengan jabatan terpanjang dalam sejarah, ia memimpin Singapura selama 30 tahun dan berhasil mengubah negara kecil tersebut dari golongan negara dunia ke tiga menjadi negara maju dengan posisi nomor dua di belakang Jepang di kawasan Asia. Hal itu berhasil dilakukannya walau negara itu sangat minim sumber daya alam, ia sering berkata bahwa satu-satunya sumber daya alam di negeri singa itu hanyalah rakyat dan ketekadan dalam bekerja.

Lee Kuan Yew lahir dari keluarga keturunan Tionghoa yang kaya. Keluarganya telah tinggal di Singapura sejak abad ke-19. Rencananya untuk kuliah sempat tertunda karena pecahnya Perang Dua II. Saat pendudukan Jepang di Singapura, Lee sempat bekerja sebagai penulis laporan kilat Sekutu bagi Jepang dan editor koran Jepang Hobudu, hal tersebut karena ia menguasai bahasa Mandari, Jepang dan Inggris dengan baik.

Setelah perang berakhir, Lee berangkat ke Inggris dan mengambil kuliah hukum di Fitzwilliam College. Setelah lulus ia kembali ke Singapura pada tahun 1949 dan memulai karir sebagai pengacara. Awal karirnya di dunia politik ia menghadapi tentangan dari pemerintah kolonial Inggris yang berkuasa saat itu karena perkembangan pemikiran tentang reformasi konstitusional dan kemerdekaan. Merespon hal itu ia bersama beberapa temannya mendirikan partai politik People Action Party (PAP) di tahun 1954 dan ia menjabat sebagai sekretaris jenderal.

Di awal karirnya itu ia ikut memperjuangkan kemerdekaan Singapura. Hingga di tahun 1958, Lee  ikut melakukan negosiasi ke London dan usahanya itu membuahkan hasil, Singapura akan di beri status pemerintahan sendiri dengan kostitusi yang diperbaharui. Dibawah konstitusi baru tersebut, partai yang dipimpinnya berhasil memenangkan pemilu di tahun 1959 dengan menyabet 43 kursi dari 51 kursi yang ada. Ia pun disumpah menjadi Perdana Menteri pada tanggal 5 Juni 1959.

Setelah ia menjabat, perjalanan negeri yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Indonesia tidak otomatis melesat maju. Singapura yang sempat menjadi bagian negara federasi bersama Malaysia akhirnya memutuskan untuk berdiri sendiri setelah pecah kerusuhan rasial. Namun ketegasannya dalam memerintah dan juga kemahirannya dalam berdiplomasi membangun hubungan dengan negara lain membuatnya dipercaya menahkodai negara tersebut selama tiga dekade.

Ketegasannya membuatnya dikenal sebagai pemimpin bertangan besi dan otoriter, namun hal itu berhasil menghentikan lawan-lawan politiknya yang ia pandang bisa membahayakan negara tersebut. Hingga akhirnya ia mengundurkan diri pada tahun 1990 sebagai Perdana Menteri, namun ia tetap menjabat sebagai pemimpin partai PAP. Walau sudah tidak memimpin Singapura, Lee Kuan Yew tetap mendapat posisi penting dalam pemerintahan. Pada masa pemerintahan Goh Chok Tong ia mendapat posisi sebagai Menteri Senior dan pada tahun 2004, saat anaknya sendiri, Lee Hsien Loong menduduki posisi Perdana Menteri, sebuah posisi baru dibuat untuknya, yaitu Menteri Penasihat.


Sumber : biography.com | Intisari | Wikipedia | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami