Tips Bisnis ‘Bakar Lidah’ Beromset Rp100 Juta/Bulan
Sumber: Ciputraentrepreneurship.com

Entrepreneurship / 16 March 2015

Kalangan Sendiri

Tips Bisnis ‘Bakar Lidah’ Beromset Rp100 Juta/Bulan

Lori Official Writer
3546
<!-- endif]-->

Berawal dari hobi memasak di rumah pria ini akhirnya membangun bisnis ‘bakar lidah’ atau mie ramen pedas. Bermodal patungan, seorang pengusaha makanan bernama Gandhi dan temannya Radit akhirnya membangun warung ramen yang diberi nama ‘Kumaramen’.

Sebelum menjadi pebisnis ramen yang sukses seperti sekarang ini, dengan omset mencapai Rp100 juta/bulan, Gadhi dan Radit tentu tak luput dari kegagalan. Sehingga penting sekali untuk belajar bagaimana membangun bisnis makanan dari keduanya, seperti apa yang telah mereka jalani berikut ini:

1. Ada niat dan mau belajar dari kegagalan

Berawal dari pujian teman atas rasa ramen buatannya, timbul niat yang besar di hati Gandhi untuk membangun bisnis makanan bersama Radit. Bermodal patungan, keduanya bergerak bersama membangun Kumaramen dimulai dari warung tenda sederhana. Nyatanya, usaha awal itu mengalami kegagalan karena segala perabot yang mereka punya diangkut oleh polisi pamong praja.

Namun tak terbersit niat untuk berhenti mencoba lagi. Keduanya lalu mulai mencicil pembelian peralatan masak dan mencoba untuk pindah lokasi.

2. Menikmati proses

Meski awalnya sempat gagal, dan bisnis kedua berjalan sangat lambat, namun keduanya tetap menikmati proses menuju kesuksesan. Perlahan-lahan, usaha ramen milik mereka mulai ramai. Tak pelak, mereka bahkan membuat strategi promosi yang cukup menarik, yakni dengan mengadakan sebuah kompetisi makan ramen gratis. Cara ini akhirnya ampuh menarik perhatian banyak orang.

3 Gunakan public figure untuk buzzer bisnis

Selain menggelar kompetisi makan, Gandhi dan Radit bahkan memanfaatkan buzzer dari sejumlah public figure untuk memperkenalkan Kumaramen kepada public. Salah satunya adalah buzzer dari artis Indra Bekti. Hingga akhirnya kedua pihak ini bahkan menjadi partner bisnis.

4. Tetap bertahan

Suksesnya sebuah usaha ditentukan oleh kesabaran dan kemauan pengusaha mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Nah, hal inilah yang dijalankan oleh Gandhi dan Radit. Setelah berdiri selama 5 tahun, Kumaramen tentu tidak terlepas dari banyaknya rintangan. Dua faktor utama yang kerap menjadi kendala dalam bisnis ‘bakar lidah’ ini adalah kekurangan sumber daya manusia yang handal dan harga bahan ramen yang relatif tinggi. Namun kedua hal itu tidak serta merta membuat keduanya patah arang. Mereka tetap yakin bisa menghadapi rintangan tersebut, sebab sudah lebih dahulu belajar dan sukses melewati kegagalan di awal usaha.

Saat ini, Kumaramen sudah mempunyai 2 kedai yaitu di daerah Cimanuk dan Cipaganti. Dari kedua warung ramen inilah keduanya berhasil meraup keuntungan besar setiap harinya. Bagaimana dengan Anda? Berniat mencoba hal serupa? Selamat mencoba!

Sumber : Detik.com/jawaban.com/ls
Halaman :
1

Hot Topics

  1. Cahaya Bagi Negeri
  2. Tema Paskah 2024
  3. Daily Devotional
  4. Ayat Alkitab
  5. Kisah Nyata

Related Articles

Ikuti Kami