Mereka Tinggalkan Aku Setelah Tidur Denganku

Family / 9 March 2015

Kalangan Sendiri

Mereka Tinggalkan Aku Setelah Tidur Denganku

Tiurma Ida Purba Official Writer
21197

Ketika Tuhan memberikan kesempatan kepada saya menjadi seorang model, kesempatan itu tidak saya pakai dengan sebaik-baiknya. Lingkungan sekitar yang begitu bebas membuat saya jatuh dalam dosa seks bebas, narkoba, merokok dan sampai minuman beralkohol.

Masa lalu yang kelamlah yang membuat saya menjadi seperti ini. Keluarga yang tidak utuh membuat saya mencari kebahagiaan di luar. Dahulu memang saya memiliki keluarga yang bahagia. Namun, setelah ayah saya terbunuh, ibu saya menikah lagi dengan duda beranak dua. Dan setelah menikah dengan ayah tiri saya, ibu saya lebih memberikan kasih sayangnya kepada mereka. Hal ini terlihat, ketika saya tidak tahan tinggal di rumah. Dan saya memutuskan untuk pergi dan tinggal bersama pacar saya. Sungguh kaget ketika mendapat respon dari ibu, bahwa ia mengiyakan permintaan saya itu.

Akhirnya saya pergi dari Makasar dan memilih tinggal di Surabaya. Di Surabaya, saya bingung harus melakukan apa? Karena belum memiliki pekerjaan. Jadi saya sering kali keluar malam dan merasakan dunia malam yang begitu bebas.

Karena tuntutan hidup yang begitu berat, akhirnya saya bekerja sebagai account executive artis dan model. Sampai suatu kali, saya ditawari untuk menjadi model di butik teman, dan saya menerimanya dengan senang hati. Dari sinilah, akhirnya banyak tawaran model mulai berdatangan. Sampai suatu kali, ada sebuah tawaran foto tanpa busana, namun saya tidak menerimanya.

Semenjak menjadi model dan dengan pemasukan yang besar, gaya hidup saya pun berubah. Saya merasakan bahwa tidak ada lagi batasan-batasan hidup. Tidak ada lagi norma-norma yang harus di perjuangkan. Tidur dengan pacar dan melakukan hubungan seks sudah menjadi kebiasaan yang wajar bagi saya ketika itu.

Sampai suatu saat ketika saya sangat lelah dengan rutinitas ini, akhirnya saya berniat untuk mencari seorang pria yang memang benar-benar ingin menikahi saya. Saya bertemu dengan seorang designer. Dia sangat dewasa dan akhirnya saya pun menerima dia. Kami pun memutuskan untuk tinggal satu rumah. Setelah tinggal dalam satu rumah, akhirnya saya mengetahui siapa dia sebenarnya. Ternyata pria tersebut hanyalah pengangguran dan sudah ditinggal isterinya. Setiap saya meminta janjinya untuk menikahi saya, dia selalu memiliki banyak alasan dan berkata kasar kepada saya. Akhirnya saya pun memutuskan untuk pisah dan sungguh keadaan ini sangat menyiksa saya.

Dari semua pengalaman hidup yang sudah saya alami, saya berusaha untuk tetap tegar menjalani kehidupan. Walaupun memang sudah sangat putus asa. Suatu kali Tuhan mengirimkan seorang teman yang mengajakku dalam sebuah pemotretan. Dan setelah itu saya diajak ke sebuah komunitas. Dalam komunitas itu, saya merasa bahwa saya sangat berharga di mata Tuhan. Mereka menerima saya tanpa melihat latar belakang saya. Disitulah saya benar-benar merasakan Kasih Tuhan yang luar biasa.

Tuhan menunjukkan sebuah firman yang begitu menguatkan saya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. (Mazmur 23:4 )

Sejak saat itu, saya menyongsong hidup dengan penuh pengharapan kepada Tuhan. Dia sungguh melihat hati dan tidak melihat masa lalu saya. Dia Allah yang penuh kasih. Saya yakin dan percaya melalui proses hidup ini, Tuhan ingin saya menjadi saksiNya. Sesungguhnya Tuhan adalah sosok ayah sejati dan kekal.

Sumber : Catherine Amelda
Halaman :
1

Ikuti Kami