Victor Silaen: Jangan Intervensi Kedaulatan Hukum Indonesia

Nasional / 23 February 2015

Kalangan Sendiri

Victor Silaen: Jangan Intervensi Kedaulatan Hukum Indonesia

daniel.tanamal Official Writer
4798
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

Australia dan Brasil menjadi dua negara mitra yang hingga saat ini paling bersuara lantang terhadap kebijakan pemerintah Indonesia yang akan tetap melaksanakan hukuman mati terhadap para terpidana mati kasus narkotika. Pengamat Politik Victor Silaen menilai bahwa negara manapun wajib menghormati kedaulatan hukum Indonesia.

Negara-negara mitra Indonesia seperti Brazil, Australia, termasuk PBB, seharusnya menghormati kedaulatan hukum Indonesia.Sebab Indonesia tidak sedang melakukan kejahatan terhadap warga negara mereka atau siapa pun. Indonesia sedang menegakkan supremasi hukum dan melaksanakan putusan hukum yang sudah dibuat oleh pengadilan,” kata Victor kepada Jawaban.com, Senin (23/02/2015).

Menurut Victor, setiap negara punya kedaulatan hukumnya masing-masing yang wajib dihormati. Untuk itu setiap negara perlu untuk berhenti melakukan intervensi dan memposisikan diri sebagai negara yang bersama-sama membuat dan menjalankan kebijakannya secara mandiri.

Mereka sendiri harus berpikir, seandainya kedaulatan hukum mereka diintervensi oleh Indonesia, apakah mereka diam saja? Kalau tidak, maka atas dasar itu pula mereka harus berpikir dengan cara yang sama: jangan intervensi kedaulatan hukum Indonesia,” tambahnya.

Lebih jauh, mengenai hubungan di masa depan antar para negara mitra ini, Victor melihat bahwa kini Indonesia mempunyai kedudukan yang sama dengan Australia dan Brasil, jadi kedua negara inilah ynag seharusnya dapat meretas kembali hubungan kepada Indonesia.

“Saya kira business as usual saja. Indonesia dengan mereka setara kok, jadi karena mereka yang mulai membuat masalah, maka merekalah yang seharusnya memulai pendekatan persuasif lagi kpd Indonesia. Lain halnya jika dgn Amerika Serikat yang adidaya, kita "bukan" mitra setara mereka, jadi kita harus selalu berbaik-baik dgn mereka.”

Seperti diketahui, hingga saat ini Australia terus menekan Indonesia untuk membatalkan pelaksanaan eksekusi mati terhadap dua warga negara mereka yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, pemimpin kelompok perdagangan narkoba yang disebut Bali Nine.

Melalui Perdana Menteri Tony Abbot, ada “ancaman” melalui boikot pariwisata ke Bali dan juga singgungan terhadap bantuan Negara Kanguru tersebut dimasa lalu terhadap tragedi Tsunami 2004 silam. Sementara itu Pemerintah Brasil baru saja menunda penerimaan Duta Besar Indonesia untuk Brasil, Toto Riyanto. Sikap ini dinilai sebagai bentuk pelecehan terhadap martabat Indonesia, dan Kemenlu pun sudah bereaksi dengan segera memanggil pulang Toto dan meminta penjelasan kepada Brasil.










<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-fareast-language:EN-US;} </style> Halaman : 1

Ikuti Kami