-
Share:
Australia Akan Balas Hukuman Mati Pemerintah Indonesia
daniel.tanamal Official Writer
Australia mengancam akan menggunakan sejumlah cara untuk membalas Indonesia jika tetap melaksanakan hukuman mati, terutama terhadap dua warganya yang terlibat penyelundupan narkotika.
“Jika eksekusi diteruskan, dan saya berharap mereka tidak melakukannya, kami pasti akan menemukan cara membuat (Indonesia) tidak senang. Jutaan warga Australia muak oleh eksekusi Indonesia itu,” ujar Perdana Menteri Australia Tony Abbott di Sydney, kemarin.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi menyatakan akan tetap melakukan eksekusi mati terhadap sejumlah terpidana kasus narkoba. Kejaksaan Agung sudah mempersiapkan eksekusi itu. Di antara mereka adalah dua terpidana asal Australian yang dikenal sebagai anggota “Bali Nine” yakni Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, 31 tahun, dan Sukumaran, 33 tahun.
Keduanya dikabarkan akan segera dipindahkan dari LP Kerobokan, Denpasar, Bali, ke tempat eksekusi, yakni LP Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Petisi pembebasan Chan dan Sukumaran kemarin sudah mencapai lebih dari 150 ribu tanda tangan warga Australia yang memohon pengampunan. Petisi itu akan dikirimkan kepada pemerintah Indonesia dan Australia.
Sementara itu Menteri Julie Bishop mengancam bahwa warganya akan memboikot Indonesia, termasuk ke Pulau Bali, yang merupakan tempat favorit turis Australia, selain kemungkinan besar juga akan menarik duta besarnya, seperti yang terlebih dahulu telah dilakukan oleh Brasil dan Belanda, sebagai protes atas eksekusi mati terhadap warganya bulan lalu.
<!--[if gte mso 9]><xml>
Hot Topics
Related Articles
