Kalangan Sendiri
-
Share:
Tanggap Aksi Teror, Eropa Gandeng Negara-negara Arab
Theresia Karo Karo Official Writer
3687
Militan Islamic State (ISIS) membunuh 13 remaja karena ketahuan menonton pertandingan sepak bola di Mosul, Irak. Menurut ISIS, menonton pertandingan bola merupakan salah satu hal yang melanggar hukum agama.
Berdasarkan laporan dari grup aktivis 'Raqqa is Being Slaughtered Silently' yang tidak lain adalah grup aktifis yang diam-diam mendokumentasikan kekejaman ISIS, belasan fans sepakbola ini dikumpulkan di ruang publik lalu ditembak mati.
Dilansir dari Express.co.uk, dikutip dari situs 'Raqqa is Being Slaughtered Silently' (20/1) menuliskan, bahwa “Jasad mereka dibiarkan tergeletak di area terbuka. Orangtua tidak dapat mengambilnya karena takut dibunuh.”
Aksi terror ISIS telah menghilangkan nyawa dan mengancam keamanan banyak orang. Selain itu disadari atau tidak, aksi terorisme Islamis semakin meluas di seluruh dunia. Bukan hanya negara-negara Arab namun sudah mencapai Eropa, Australia, Amerika Serikat, dan lainnya.
Eropa sendiri telah mengalami pahitnya aksi teror yang terjadi di Kantor Majalah Charlie Hebdo dan penyerangan toko milik Yahudi di Prancis. Akibat berbagai insiden ini, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Frederica Mogherini akan mengadakan pertemuan dengan negara anggota UE dan negara-negara Arab seperti Turki, Mesir, Yaman dan Aljazair untuk menghadapi aksi terorisme.
Senin kemarin Para Menteri Uni Eropa bertemu dan membahas berbagai cara untuk menghalangi serangan teroris. Dalam pertemuan itu, turut hadir sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi. “Kami ingin menjalin komunikasi dengan negara-negara Arab untuk mengatasi aksi terorisme khususnya di Eropa,” kata Mogherini. Pertemuan ini rencananya akan diadakan di Brussel, Belgia, pada Februari 2015.
Sumber : BBC/Metrotvnews.com by tk
Berdasarkan laporan dari grup aktivis 'Raqqa is Being Slaughtered Silently' yang tidak lain adalah grup aktifis yang diam-diam mendokumentasikan kekejaman ISIS, belasan fans sepakbola ini dikumpulkan di ruang publik lalu ditembak mati.
Dilansir dari Express.co.uk, dikutip dari situs 'Raqqa is Being Slaughtered Silently' (20/1) menuliskan, bahwa “Jasad mereka dibiarkan tergeletak di area terbuka. Orangtua tidak dapat mengambilnya karena takut dibunuh.”
Aksi terror ISIS telah menghilangkan nyawa dan mengancam keamanan banyak orang. Selain itu disadari atau tidak, aksi terorisme Islamis semakin meluas di seluruh dunia. Bukan hanya negara-negara Arab namun sudah mencapai Eropa, Australia, Amerika Serikat, dan lainnya.
Eropa sendiri telah mengalami pahitnya aksi teror yang terjadi di Kantor Majalah Charlie Hebdo dan penyerangan toko milik Yahudi di Prancis. Akibat berbagai insiden ini, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Frederica Mogherini akan mengadakan pertemuan dengan negara anggota UE dan negara-negara Arab seperti Turki, Mesir, Yaman dan Aljazair untuk menghadapi aksi terorisme.
Senin kemarin Para Menteri Uni Eropa bertemu dan membahas berbagai cara untuk menghalangi serangan teroris. Dalam pertemuan itu, turut hadir sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi. “Kami ingin menjalin komunikasi dengan negara-negara Arab untuk mengatasi aksi terorisme khususnya di Eropa,” kata Mogherini. Pertemuan ini rencananya akan diadakan di Brussel, Belgia, pada Februari 2015.
Halaman :
1
Hot Topics
- Cahaya Bagi Negeri
- Daily Devotional
- Nabi Palsu
- Khotbah Tentang Bersyukur
- Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang
Related Articles
