Membiasakan anak menonton tv sambil ngemil dapat menimbulkan
penimbunan lemak. Saat ini obesitas tidak hanyak di derita oleh orang dewasa,
namun anak-anak juga berpeluang terkena penyakit ini. Sebuah Badan Kesehatan
yang berada di Inggris, Nasional Health and Care Excellence (NICE) menyatakan
bahwa lebih dari seperempat warga
Inggris mengalami obesitas, angka ini 15 % lebih tinggi dibandingkan 20 tahun
lalu. Data ini membuktikan bahwa dari 5 anak, terdapat 1 anak yang mengalami
obesitas.
Obesitas dapat disebabkan oleh gen, lingkungan, gaya hidup,
pola makan serta aktivitas fisik. Dr. Aman B. Pulungan memberikan sebuah solusi
terkait obesitas pada anak. Dia mengatakan bahwa,” Lakukan dengan cara lima dua satu nol yakni anak-anak makan buah dan
sayur minimal lima kali sehari, tidak boleh duduk atau nonton televisi lebih
dari dua jam, harus melakukan aktivitas fisik minimal satu jam tiga kali dalam
seminggu, dan minum nol persen minuman manis”.
Tips sehat yang di sarankan oleh Dr. Aman mengajak orang tua
untuk lebih memperhatikan apa yang dimakan oleh anak anda. Jangan lupa ajarkan
anak anda untuk selalu minum air putih agar tidak dehidrasi dan terkena
penyakit –penyakit yang lain. Air putih adalah obat yang paling mudah di dapat dan
sangat bermanfaat.
Mencegah anak untuk menonton tv memang tidak mudah, namun
cobalah berikan pengertian dampak negatif yang akan dia alami kalau tidak
melakukan apa yang anda anjurkan. Dengan demikian anak akan mengerti dan
berhenti menonton tv. Jika terlalu susah untuk menerapkannya, cobalah dengan
mengajak anak melakukan aktivitas lain diluar rumah, seperti jalan ke taman,
berolahraga, atau mungkin pergi ke toko buku. Dengan membiasakan anak tidak
menonton tv, maka akan berpeluang besar anak tidak terkena obesitas.
Fakta yang lebih mengejutkan datang dari data
Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas) tahun 2010. Riskesdas menyatakan bahwa 19,6
persen anak di DKI Jakarta mengalami obesitas. Sedangkan IDAI ( Ikatan Dokter
Anak Indonesia) membuktikan bahwa kejadian diabetes tipe 1 pada anak-anak naik
di bulan Juni- Juli dan Desember- Januari. Bulan-bulan ini menunjukkan bahwa
anak-anak cenderung sangat bahagia dengan liburan sekolahnya dan tingkat nafsu
makannya bertambah tinggi.
Orang tua boleh saja memanjakan anak, namun tetap harus tegas kepada anak. Jangan biarkan anak kesayangan anda terkena obesitas yang cenderung akan berubah menjadi diabetes. Tanamkan kepada anak anda bahwa kesehatan itu harus dijaga, agar tak menyesal di kemudian hari. Dengan menanamkan kebiasaan yang baik, maka setelah anak anda besar dan bekeluarga, diapun akan menanamkan kebiasaan yang baik kepada anaknya yaitu cucu anda, Nah, dengan demikian generasi penerus anda akan sehat dan berumur panjang. Ingatlah mencegah lebih baik daripada mengobati.
Sumber : berbagai sumber/by tiur