Prospek Investasi Properti 2015 Akan Melonjak

Investment / 11 December 2014

Kalangan Sendiri

Prospek Investasi Properti 2015 Akan Melonjak

daniel.tanamal Official Writer
3107
<!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]-->

Beberapa pengamat dan pelaku industri dan bisnis property mengatakan bahwa prospek bisnis properti tahun depan diprediksi tetap tumbuh positif, terutama produk-produk untuk segmen kelas menengah. Segmen kelas menengah Indonesia pada 2015 nanti bakal tumbuh menjadi sekitar 90 juta orang dengan daya beli tinggi.

Tak hanya itu. Kebutuhan hunian juga bertambah banyak terkait pertumbuhan populasi 1,49 persen per tahun. Di sisi lain, backlog (ketimpangan pasokan dan kebutuhan) hunian mencapai sekitar 15 juta unit per 2013. "Jadi, jangan khawatir kepada para pebisnis properti, karena pemerintah punya cadangan dana Rp 291 triliun dari pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang akan dialihkan untuk menggenjot pembangunan infrastruktur," ujar Ekonom Bank Permata yang juga Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gajah Mada Yogyakarta, A Tony Prasetiantono.

Selain itu, lanjut Tony, pertumbuhan akan semakin melesat, bila Bank Indonesia selaku regulator melonggarkan pengetatan kredit properti. Terlebih kredit pemilikan rumah (KPR) melalui penurunan ketentuan loan to value (LTV) dari sebelumnya 30 persen hingga 50 persen menjadi 10 persen hingga 20 persen untuk segmen menengah bawah. "Nah, pembangunan infrastruktur ini sangat terkait erat dengan pembangunan properti. Pergerakannya akan semakin aktif dan dinamis pada tahun depan," tambahnya.

"Demikian juga dengan suku bunga. Saya tidak melihat urgensinya sama sekali BI menaikkan BI Rate menjadi 7,75 persen. Penurunan harga BBM dunia akan mengamankan fiskal negara. Kenaikan BI Rate itu terlalu reaktif, terbukti respon pasar negatif. Jadi, kalau suku bunga KPR sekitar 12-14 persen untuk KPR akan semakin memacu pertumbuhan properti, sementara untuk korporasi sekitar 10 persen ke bawah idealnya," tandas Tony.


<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> Halaman : 1

Ikuti Kami