Indonesia Sudah Tak Punya Kearifan Lokal
Sumber: Jawaban.com

Family / 21 November 2014

Kalangan Sendiri

Indonesia Sudah Tak Punya Kearifan Lokal

Tiurma Ida Purba Official Writer
6250

Solo banyak melahirkan orang-orang hebat di dunia ini. Contohnya Joko Widodo yakni Presiden Republik Indonesia tahun 2014-2019. Lalu siapa lagi? Dia adalah Sruti Respati. Perempuan kelahiran 26 September 1980 ini adalah sinden di Trans tv. Dia dilahirkan di tengah-tengah keluarga seniman, ayahnya adalah seorang dalang dan ibunya adalah seorang penari. Suaranya sangat unik dan diatas rata-rata. Alumnus Universitas Sebelas Maret Solo jurusan Sastra ini mengatakan bahwa Karirnya adalah berkat campur tangan Tuhan.

Di tengah kesibukan latihan yang padat, Ibu yang bekerja juga sebagai PNS ini menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan Yusak Desyanto yakni reporter dari Cahaya Bagi Negeri( CBN).

Yusak: “Apa yang mendorong anda mengerjakan budaya lokal di tengah modernitas?”.

Sruti:  “Saya mempunyai prinsip bahwa dengan mengangkat lokalitas kita, kita menjadi lebih Indonesia. Dengan mengangkat yang berbau lokalitas, ini yang menjadikan kita dipandang sebagai bangsa yang berbudaya, jadi yang saya miliki ya lokalitas. Jadi ini yang akan saya kembangkan, saya eksploitasi, dan saya maksimalkan lagi”.

Yusak: “Apa yang menjadi visi besar mba Sruti dalam melestarikan kebudayaan lokal ini”.

Sruti: “Apa yang menjadi kearifan lokal kita ini, menjadi idola dalam Negeri kita. Jangan sampai menjadi asing di Negeri sendiri. Saya bercita-cita, apa yang kita lakukan, kearifan lokal menjadi populer di Negeri kita, karena dengan mereka hidup, kita juga hidup menjadi orang yang berbudaya”.

Apa sih kearifan lokal itu ? Dalam kamus Inggris Indonesia  John M. Echols dan Hassan Syadily, lokal berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom ( kearifan setempat ) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat ( local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius.

Selesai mewawancarai mba sruti di tengah latihan sindennya,  Sruti mengajak Yusak dan tim CBN ke rumahnya untuk makan bersama dengan keluarga. Keluarganya sangat ramah menyambut tim CBN. Keluarga Sruti dan suaminya sangat bertolak belakang. Suaminya adalah pembalap nasional dan mertuanya adalah pegusaha. Di tengah acara makan bersama, Yusak bertanya, “ Seberapa besar campur tangan Tuhan dalam karir mba Sruti?”. Sruti menjawab bahwa,” Saya mendapatkan anugerah, semua ini adalah campur tangan Tuhan. Saya mendapat kelonggaran dari suami kesana-kemari, luar biasa. Tidak semua orang dapat berlapang dada, membiarkan istrinya masih menari. Saya ibu rumah tangga, pns dan seorang sinden. Tiga pekerjaan namun dapat dilakukan. Luar biasa”.

Sambil menutup perbincangan, Yusak bertanya, “ Hal tersulit apa dalam menjaga kebudayaan?”. Dengan senyum khas solo, Sruti menjawab,” Kita hidup di zaman global banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia.  Minat anak muda sekarang lebih menyukai pop dan yang populer daripada kebudayaan, ini bukan hambatan tapi tantangan”.

Sumber : yusak desyanto/jawaban.com by tiur
Halaman :
1

Ikuti Kami