Paus Diminta Tidak Kunjungi Istana Presiden Turki

Nasional / 13 November 2014

Kalangan Sendiri

Paus Diminta Tidak Kunjungi Istana Presiden Turki

daniel.tanamal Official Writer
3285

Persatuan Arsitek Turki mendesak agar Paus Fransiskus tidak mengunjungi istana presiden Turki yang baru dalam kunjungan diplomatiknya untuk kali pertama, bulan ini. Para arsitek Turki menilai, jika Paus hadir di tempat itu, maka dia akan melegitimasi sebuah pembangunan ilegal.

Seperti diketahui, istana yang kini menjadi kediaman resmi Presiden Recep Tayyip Erdogan itu memiliki 1.000 kamar dengan luas keseluruhan mencapai 2 juta meter persegi atau tiga kali lebih luas dari Istana Versailles, Perancis. Istana Ak Saray atau Istana Putih ini dianggap sebagai istana terbesar di dunia untuk presiden.

Sebagian warga Turki mengecam pembangunan istana itu sebagai sebuah pemborosan dan simbol pemerintahan autokratis Presiden Recep Tayyip Erdogan. "Bagi sebagian besar warga Turki, pembangunan istana itu adalah simbol dari keserakahan dan ambisi meraih sebuah kekuasaan absolut," kata Yaviz Baydar, seorang bloger, kepada harian La Repubblica.

Istana kepresidenan megah itu, yang lebih besar dari Kremlin dan Istana Buckingham, dibangun dengan biaya 384 juta poundsterling atau hampir Rp 7,5 triliun. Biaya pembangunan istana itu lebih besar dua kali lipat dibanding perkiraan awal.

"Paus sangat memahami nilai-nilai kerendahan hati, kesederhanaan dan kesetaraan sebagai penganjur nilai-nilai Fransiscan. Sangat menarik, apakah Paus memutuskan untuk mengunjungi istana itu atau tidak," tambah Baydar.

Dalam rencana diplomatiknya di Turki, Paus akan mengunjungi istana baru Presiden Erdogan itu begitu tiba di Ankara pada 28 November mendatang. Dalam kunjungan kerja selama tiga hari itu, Paus dijadwalkan akan membicarakan masalah ancaman ekstremisme Islam dan kekerasan yang dialami umat Kristen di Irak dan Suriah.

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin-top:0in; mso-para-margin-right:0in; mso-para-margin-bottom:8.0pt; mso-para-margin-left:0in; line-height:107%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri",sans-serif; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> Halaman : 1

Ikuti Kami