Wanita Iran Ini Dipenjara karena Tonton Bola

Peraturan ini telah diberlakukan sejak tahun 2012. Alasannya, untuk menghindarkan wanita dari perilaku senonoh para penggemar pria. Namun ternyata Ghavami kedapatan berada di pertandingan voli antara Timnas Putra Iran melawan Timnas Putra Italia di Teheran pada 20 Juni lalu.  

Wanita yang berasal dari Shepherd Bush, London ini menjalani persidangan pada bulan Oktober lalu. Ia pun dijatuhi hukuman setahun penjara dengan tuduhan telah menyebarkan propaganda anti-rezim agar wanita boleh menonton olahraga pria. “Berdasarkan putusan hakim, dia dihukum setahun penjara,” ujar pengacaranya Alizadeh Tabatabaie, seperti dikutip dari sumber AFP.  

Penahanan ini pun memicu protes dari sejumlah pihak, seperti kelompok penggiat hak asasi manusia Amnesti Internasional. Mereka membuat petisi online yang ditandatangi oleh 700 ribu orang. Kementerian Luar Negeri Inggris pun menyatakan prihatin atas kondisi yang dialami Ghavami. Mereka tengah mempelajari kasus tersebut sebelum akhirnya melakukan tindakan. “Kami sedang menelaah dasar hukum yang dipegang Iran baik soal penahanan dan vonis hukuman,” jelas pihak Kemenlu Inggris.

Tepat hingga hari ini, Ghavami sudah menghabiskan selama 127 hari di penjara Evin, Teheran. Tak terima dengan penahanan itu, dirinya bahkan melakukan aksi mogok makan selama empat hari lantaran perlakuan tak sedap di penjara.

Bila alasan pemerintah Iran menetapkan pelarangan tersebut adalah untuk menjamin perlindungan yang baik kepada wanita, sepatutnya hal itu bukanlah bagian dari persoalan terkungkungnya ruang lingkup wanita di tengah publik. Sehingga penting sekali menelaah kembali latar belakang diterapkannya peraturan tersebut dalam sebuah negara.

Sumber : Bbc.co.uk/jawaban.com/ls

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles