Kadar Romantisme Suami-Istri Pengaruhi Sikap Anak
Sumber: Shutterstock

Parenting / 30 October 2014

Kalangan Sendiri

Kadar Romantisme Suami-Istri Pengaruhi Sikap Anak

Theresia Karo Karo Official Writer
6787
Bila dahulu saat berpacaran keromantisan seakan menjadi keharusan setiap hari. Namun saat memasuki kehidupan rumah tangga, sebagian pasangan mengalami fase di mana keromantisan itu mulai luntur. Apalagi dengan tanggung-jawab yang semakin besar saat memiliki anak dan bertambahnya usia membuat hubungan suami dan istri semakin terkikis kemesraan dan kehangatannya.

Penelitian ternyata mendapati bahwa hubungan romantis dan kebahagiaan suami istri berpengaruh besar pada sikap baik anak-anak mereka. Dilansir dari Dailymail.co.uk mengungkapkan bahwa pasangan suami istri yang bahagia dengan pasangan cenderung memilih cara halus dalam mendisplinkan anak-anak mereka daripada memaki atau marah.

Penelitian ini dilakukan terhadap 5.000 keluarga yang menunjukkan bahwa pasangan yang tetap romantis dalam skala usia pernikahan berapapun, dan yang sering melakukan kontak fisik seperti ciuman dan pelukan, maka mereka akan menjadi orang tua yang tidak suka memaki dan memarahi anak-anaknya.

Sehingga suami-istri yang bahagia ini lebih bisa membentuk pribadi anak mereka dengan lebih baik. Pasangan ini akan lebih mungkin menjadi orang tua yang rajin memberi pujian atas kebaikan yang dilakukan anaknya. Sehingga disimpulkan bahwa pasangan yang tetap menjaga romantisme dan puas dengan pasangan mereka akan sangat mungkin menjadi sosok ayah dan ibu yang baik.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh University of East Anglia dan Thomas Coram Research Unit juga menemukan sisi sebaliknya, di mana terdapat orang tua yang sering memaki dan memarahi anaknya sebagai bagian dari pelampiasan hubungan yang buruk dengan pasangan.

Hal ini sangat disayangkan, karena anak menjadi korban atas apa yang tidak seharusnya mereka terima. Pengaruhnya buruk ini akan terbawa hingga si anak dewasa nanti. Anak akan cenderung meniru perilaku orang tua, menjadi pemarah, gampang memaki dan emosional.
 
Profesor Margaret O'Brien dari Institute of Education di London mengungkapkan bahwa, suami istri yang terpenuhi kebutuhan cintanya akan lebih berhasil dalam memenuhi perannya sebagai ayah dan ibu. “Hasil penelitian ini menunjukkan dengan jelas bahwa suami istri yang terpenuhi cintanya lebih berhasil mendidik anak-anak mereka.”

Oleh sebab itu, perhatikan kembali bagaimana hubungan anda dan pasangan. Tanpa disadari mungkin saja anak menjadi korban atas ketidak-lancaran hubungan pasangan menikah. Kebahagiaan dan keromantisan hubungan suami istri memberikan pengaruh besar dalam membesarkan anak, karena anda menjadi role mode anak-anak anda.

Sumber : Vemale/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami