Jeff Bezos: Bankir Wall Street Menjadi Bos Toko Buku Terbesar

Profile / 28 October 2014

Kalangan Sendiri

Jeff Bezos: Bankir Wall Street Menjadi Bos Toko Buku Terbesar

Tammy Official Writer
6624

Pada 1994, Jeff Bezos sudah bisa dibilang sukses besar. Wakil presiden senior yang termuda dalam sejarah bankir investasi Wall Street D.E Shaw & Co, Bezos yang sewaktu itu berusia 30 tahun sudah memiliki gaji dengan 6 digit dan dipersiapkan untuk menaikkan lebih lagi peringkat perusahaan. Tetapi Jeff memiliki rencana lain. Terbakar dengan gairah rahasia akan bisnis berusia bayi dalam elektronik ritel, Jeff bermimpi untuk menciptakan sendiri perusahaannya dengan luas, lalu memvirtualkannya dalam dunia web yang liar dan belum terpetakan. Itu adalah gerakan yang berbahaya, tetapi dengan cepat terbayarkan juga. Hanya empat tahun setelah Bezos menciptakan Amazon.com, toko buku virtual tersebut menjadi pola bagaimana bisnis-bisnis perdagangan elektronik berjalan, dengan penjualan lebih dari $610 juta dan lebih dari 13 juta kustomer di seluruh dunia.

Bezos mendapatkan ide pertamanya untuk memulai bisnis internet di tahun 1994. Selagi berselancar di internet untuk mencari usaha-usaha baru untuk D.E. Shaw & Co investasikan, ia mendapati statistik bahwa penggunaan jaringan internet bertumbuh 2300 persen setiap bulannya. Bezos lalu dengan cepat mendapati kemungkinan-kemungkinan luas untuk berjualan online dan memulai mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan wirausaha untuk mengembangkan bisnis internet.

Dia menarik sebuah daftar dari 20 produk potensial yang ia pikir dapat memiliki penjualan yang baik melalui internet, termasuk software, CD, dan buku-buku. Setelah meneliti daftar tersebut, buku-buku adalah pilihan yang tak pelak lagi, terutama karena tipisnya jumlah judul dari kenyataannya. Bezos menyadari bahwa toko terbesar pun hanya bisa memiliki persediaan buku yang terbatas, sedikit dari yang sebenarnya banyak, sebuah toko buku "virtual" bisa menawarkan berjuta-juta judul. Bezos melewatkan bonus besar, mengajak istrinya, Mackenzie, dan anjing mereka, Kamala, dan berangkat ke Seattle.

Bagi Bezos, Seattle adalah kota ideal untuk bisnis barunya. Tidak hanya itu karena adalah rumah bagi sekumpulan talenta hi-tech tingkat tinggi, tetapi juga karena dekat dengan gudang Ingram Book Group's Oregon. Selagi Mackenzie berkendara, Jeff menghabiskan waktu perjalanan untuk mempertimbangkan rencana bisnis ke dalam laptop dan menelepon investor-investor prospektif melalui telepon seluler. Dengan 1 juta dolar yang berhasil dihimpun dari keluarga dan teman-teman, Bezos menyewa sebuah rumah di Seattle dan mempersiapkan bisnisnya di garasi.

Selama hampir satu tahun, Bezos dan lima karyawannya bekerja dari garasi, belajar bagaimana menjadikan sumber buku dan menyiapkan sebuah sistem komputer yang akan membuat Amazon.com mudah dinavigasi. Sebuah marketing yang visioner, selain membuat interface yang mudah dan ramah yang akan mempersingkat proses "pencarian jarum di tengah jerami" toko buku yang sering terjadi, Bezos ingin membangun "komunitas maya" di mana pengunjung dapat "bergaul." Untuk mencapai tujuan ini, ia dan timnya menciptakan sejumlah program inovatif, termasuk salah satu yang akan membiarkan pelanggan mereka sendiri menambahkan review buku ke situs dan fitur yang merekomendasikan buku-buku berdasarkan pembelian pelanggan sebelumnya.

Pada Juli 1995, Amazon.com membuka pintu-pintu toko virtualnya, menyebutnya "Toko Buku Terbesar Di Dunia," dengan lebih dari 1 juta buku untuk dipilih. Tersebar dari mulut ke mulut, atau lebih tepatnya, dari email, Amazon.com meroket dengan cepat. Terpesona dengan banyaknya pilihan buku, pelayanan kustomer yang superior dan desain situs yang user-friendly, pengguna internet menceritakan Amazon.com di newsgroups dan mailing lists.

Order pun berdatangan, dan pada September 1996, Amazon.com bertumbuh menjadi sebuah perusahaan dengan 100 karyawan dan telah membukukan $15,7 juta dalam penjualan. Tiga tahun setelahnya, nilai-nilai tersebut meningkat menjadi lebih dari 3000 karyawan (termasuk beberapa di Inggris dan Jerman dan lebih dari $610 juta dalam penjualan.

Kesuksesan Amazom.com tidak begitu saja dihiraukan oleh toko buku besar Barnes & Noble, yang dengan cepat membangun websitenya sendiri, barnesandnoble.com. Untuk melawan klaim Amazon.com "Toko Buku Terbesar Di Dunia," Barnes & Noble meningkatkan kampanye pemasaran yang agresif memproklamirkan bahwa mereka menawarkan dua kali lebih banyak buku daripada Amazon.com. Tetapi hal ini merupakan strategi untuk kegagalan. Bezos berpikir lebih cepat telah memperluas lini produk Amazon.com termasuk CD dan mengganti tagline "Toko Buku Terbesar Di Dunia" dengan "Buku, Musik dan Lebih," meninggalkan Barnes & Noble dalam persaingan.

Amazon.com melanjutkan dengan lebih di atas kompetitor terdekatnya, dengan memiliki pasar buku di web 85% dan Barnes & Noble 11%. Tetapi itu berubah dengan cepat. Nyatanya, tidak lama lagi, mereka tidak lagi dianggap sebagai competitor. Setelah kesuksesannya dengan pasar musik, Bezos meluaskan pandangannya ke pasar lain. Tidak lama setelah Natal pada 1998, Bezos menambahkan sesi kado (gift, red) pada Amazon.com, dimana para kustomer dapat membeli mainan dan games. Ia juga mulai bereksperimen dengan "Shop the Web," sebuah program dimana Amazon.com memberikan komisi untuk mengarahkan para kustomernya ke ritel online lain yang tidak berkompetisi dengan mereka. Lalu juga beralih ke pasar farmasi dengan membeli Drugstore.com.

Untuk meraih pasar dalam lelang-lelang online yang sedang bertumbuh seperti eBay dan uBID, Amazon.com bergabung dengan Sotheby's Holdings Inc pada Juni 1999 untuk meluncurkan situs lelang online sothebys.amazon.com. Tidak cukup hanya itu, tidak kurang dari sebulan setelahnya, Amazon.com dengan resmi menambahkan dua sesi baru ke dalam situsnya yang menawarkan mainan dan elektronik.

Semua ini menimbulkan pertanyaan, apakah yang akan Bezos lakukan selanjutnya? Apakah ia ingin menjadikan Amazon.com sebagai toko besar pertama di Web? Mungkin saja. Dalam artikel PC Week Maret 1999, ia menjelaskan, "Kami mencoba untuk menginovasikan arena perdagangan elektronik. Itulah warisan kami. Kami membangun sesuatu yang tidak dapat ditemukan celahnya. Kami menentang analogi yang mudah. Itu bukanlah sebuah visi yang bisa dikomunikasikan dalam sekilas saja. Kami ingin menjadi perusahaan yang paling berpusat pada kustomer di dunia. Datang, jelajahi, beli apapun secara online."

Sumber : entrepreneur.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami