Lazimnya, hormon cinta ini akan bereaksi ketika seseorang menerima sentuhan berupa pelukan, ciuman atau kontak fisik sederhana yang berkaitan dengan cinta. Saat itu terjadi, otak akan mengeluarkan oksitosin, yang membuat tingkat kepercayaan dan rasa tenang bagi seseorang.
Sebuah penelitian dari Universitas Concordia, Kanada meneliti lebih dalam seputar oksitosin dan menemukan bahwa hormon ini ternyata memberi efek positif terhadap perilaku sosial manusia, yakni mampu mengatasi situasi cemas dan takut yang dialami orang lain.
“Jika seseorang merasa sangat tertekan, oksitosin bisa mendorong seseorang untuk mencari dukungan sosial, dengan membuka diri dan mempercayai seseorang,” ujar seorang peneliti dari Departemen Psikologi bernama Cordoso.
Studi lain juga mengungkap, oksitosin mampu membantu pribadi berkarakter tertutup menjadi lebih terbuka dan berkomunikasi secara lebih nyaman dan mudah dengan orang lain.
Hormon cinta juga sangat berperan dalam pembentukan ikatan antara ibu dan anak. Seorang ibu yang menyentuh dan menggendong anaknya setelah melahirkan secara tak langsung telah membentuk keintiman dan ikatan kuat antara ibu dan anak.
Sumber : Intisari-online.com/jawaban.com/ls