Rasa memiliki menyimpan kesan tersendiri. Di kehidupan nyata, seseorang tentu akan lebih mencintai hal-hal yang mereka miliki, dibandingkan dengan sesuatu yang mereka pinjam. Karena saat meminjam sesuatu, perhatian kita hanya bersifat sementara, sedangkan kepemilikan bersifat permanen. Disamping itu, kepemilikan juga dapat mengarahkan anda pada pengabdian atau bahkan menjadi faktor penentu dalam menentukan keputusan.
Perlu diketahui bahwa perasaan memiliki tidak hanya terpatok pada benda, tetapi mencakup banyak hal. Termasuk juga hati, kehidupan, dan lainnya. Sebagai contoh, saat seseorang bersikap palsu, demi menyenangkan orang lain atau tidak menjadi diri sendiri dan menjalankan kehidupan ganda. Situasi ini menjadi bukti, bahwa dalam perwujudan iman, hal yang sama juga mungkin terjadi. Kita dapat dengan mudah menyembunyikan perasaan dan pikiran yang sebenarnya, untuk memasang 'wajah baik' saat di dalam diri kita kacau. Tanpa disadari hal ini tidak hanya melukai diri sendiri, tetapi termasuk hubungan kita dengan orang lain.
Selain itu, apa yang akan terjadi bila kita hanya sekedar berpura-pura memiliki iman atau iman 'pinjaman'? Dalam kehidupan iman, ada kondisi di mana keputusan hati meniru iman, tetapi kondisi ini tidak melibatkan kepemilikan iman yang sebenarnya. Hal ini hanya akan menciptakan kekecewaan, kita tidak akan dapat sepenuh hati memuji kepada Allah. Iman yang bersifat pinjaman bukanlah iman yang mengubahkan hidup anda dan membantu anda untuk mengatasi kesulitan.
Ketika iman hanya sekedar pinjaman, hal ini tidak benar-benar milik kepunyaan kita. Kata-kata, bahkan perilaku tidak akan sejalan dengan perasaan karena kita tidak pernah membangun dengan sesuatu yang bukan milik kita. Fondasi ini akan goyah, dan tidak sama seperti saat kita menghidupi iman tersebut.
Perlu diingat bahwa Iman bukan apa yang kita terima saat lahir di tengah-tengah keluarga Kristen. Iman bukan hal yang diturunkan, melainkan hubungan yang berkesinambungan. Seperti yang tertulis dalam [kitab]0roma10:9-10[/kitab]. Iman pribadi, bukan hanya sekedar mengikuti jejak orangtua, teman atau orang berpengaruh lainnya.
Tanyakan pada diri kita, apakah iman yang kita miliki hanya sekedar pinjaman atau tiruan? Puaskah anda hanya dengan iman pinjaman? Hayley dan Michael DiMarco membantu pembaca memahami apa yang harus dilakukan ketika iman berhadapan dengan tantangan dunia nyata. Tanpa keyakinan yang solid, pilihan yang buruk cenderung mengikuti. ‘Own It’ adalah buku pendamping dari film ‘Grace Unplugged’ yang rilis pada Oktober 2013.
Anda harus meluangkan waktu untuk benar-benar tahu siapa anda, menjadi apa, dan siapa Tuhan menciptakan anda. Ini iman pribadi anda, oleh karena itu milikilah! "Weak faith in a strong object is infinitely better than strong faith in a weak object." — Tim Keller
Judul : Own It: Leaving Behind a Borrowed Faith Penerbit : B&H Publishing Group Harga : $ 12.49
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more