Membangun Mezbah Rohani dalam Keluarga (Mengajar dan Mendidik Anak Sejak Dini)
Sumber: google

Pelayanan Anak / 29 July 2014

Kalangan Sendiri

Membangun Mezbah Rohani dalam Keluarga (Mengajar dan Mendidik Anak Sejak Dini)

Hevi Teri Official Writer
1689

 

Imam Eli dan orangtua Simson gagal, bukan karena tidak mendisiplinkan anak-anak mereka, tapi karena mereka berusaha mengajar mereka ketika sudah terlambat. Mereka gagal memenuhi tanggung jawab mereka untuk mengajar anak-anak mereka ketika masih muda dan masih bisa ditempa. Akibatnya, pada saat anak-anak mereka memasuki kedewasaan dan karakter mereka sudah terbentuk, mereka tidak lagi menganggap serius nasihat-nasihat orangtua mereka.

Timotius adalah pembantu Paulus yang baik. Paulus tahu bahwa iman Timotius dapat dikaitkan dengan ibu dan neneknya.

 "Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu" (2Tim. 1:5).

Ibu Timotius pasti sudah membangun pendidikan agama yang baik selagi Timotius masih muda - sehingga iman Timotius berakar kuat.

Musa semasa kanak-kanak diasuh oleh ibunya, Yokhebed. Yokhebed menggunakan kesempatan ini untuk mengajar dan mendidik Musa dan membangun imannya. Itulah sebabnya, setelah Musa kembali ke istana untuk dididik dengan segala hikmat orang Mesir, ia tetap dapat memelihara imannya. Ia "menolak disebut anak putri Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah daripada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa" (Ibr. 11:24-25).

Setelah Samuel lahir, ia diasuh oleh ibunya, Hana, di rumahnya. Baru setelah disapih , ia meninggalkan orangtuanya (1Sam. 1:23) dan melayani Tuhan di bawah pengawasan Eli. Pendidikan baik yang diterima Samuel pastilah merupakan alasan utama yang melindunginya dari pengaruh jahat anak-anak Eli dan membuatnya tetap dikenan Allah.

 "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu" (Ams. 22:6).

Sewaktu anak-anak masih muda, orangtua harus mulai giat mengajari mereka untuk kenal dan takut akan Allah. Berusaha melakukannya setelah anak-anak beranjak dewasa tidak akan banyak gunanya.

 

Gereja Yesus Sejati Indonesia  >>>>

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami