Kisah Mereka yang Rela Mudik Demi Nyoblos
Sumber: Liputan6.com

Nasional / 8 July 2014

Kalangan Sendiri

Kisah Mereka yang Rela Mudik Demi Nyoblos

Lois Official Writer
2845

Tidak punya A5, tidak menjadi halangan bagi para warga negara ini untuk mencoblos. Caranya yaitu, mereka pulang kampung ke alamat yang sesuai KTP untuk bisa mencoblos pada penyelenggaraan Pemilu Presiden 9 Juli 2014 yang lalu. Ini kisah mereka.

Rini (44) Malang

Rini merupakan salah satu karyawan di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat. Dia sudah tiba di kampung halamannya, Malang, Jawa Timur, satu hari sebelum pencoblosan. Rini memilih pulang karena tidak mengantongi formulir A5 yang merupakan syarat untuk pindah tempat memilih. “Kemarin enggak sempat mengurus formulir A5,” ujarnya, Selasa (8/7/2014). Di Malang, dia sudah terdaftar di daftar pemilih tetap di kawasan rumahnya, sehingga dia sudah pasti bisa memilih.

Pada pemilu legislatif lalu, dia juga terdaftar tapi karena tak merasakan gregetnya, dia memilih untuk golput. Untuk Pilpres kali ini, Rini menghabiskan uang Rp 1,2 juta untuk biaya pulang pergi dari Jakarta ke Malang dan kembali lagi ke Jakarta. "Saya ingin memilih pemimpin yang baik. Saya ingin ada perubahan di Indonesia. Kalau enggak milih kok seperti orang yang enggak bertanggung jawab ya. Sekarang kan ada harapan punya pemimpin yang baik," ujarnya.

Jarot Sapto (31) Solo

Jarot berangkat sekitar pukul 05.30 Rabu (9/7/2014) dari Stasiun Tugu, Yogyakarta ke Solo dengan KA Prambanan Ekspress. Ongkosnya tidak sampai Rp 100 ribu untuk pulang pergi. Jarot bisa sampai sekitar pukul 06.40 di rumahnya, sebelum TPS buka. Jarot mengaku ikut nyoblos pada pileg yang lalu untuk memanfaatkan hak pilihnya. Hal serupa juga tak ingin dilewatkannya dalam pilpres.

"Pemilu itu membanggakan karena bukan hanya bersifat seremonial, namun lebih nyata. Masyarakat mendapat wadah untuk menyalurkan aspirasi bernegara secara legal. Peristiwa pemilu sangat langka, cuma lima tahun sekali," ucapnya.

Yuke (28) Bandung

Bersama enam temannya yang juga memilih di Bandung, Yuke rela menempuh kemacetan di tol Padalarang Selasa (8/7/2014) sore. Mereka tak peduli harus patungan mengeluarkan ongkos tol dan bensin untuk sampai di Bandung.

Pada pemilihan legislatif dulu, Yuke mencoba memilih di kawasan tempat tinggalnya di Jakarta. Namun, ternyata TPS di sekitar tempat tinggalnya tidak memperbolehkan warga tanpa KTP setempat untuk mencoblos. Dia mengaku tidak ingin kelewatan lagi kesempatan untuk menggunakan hak pilihnya.

"Kayaknya baru kali ini nyoblos presiden yang calon-calonnya bikin heboh. Dan baru kali ini ada calon presiden yang sesuai sama yang aku mau," ungkapnya. "Apalagi ada teman yang bisa diajak ke Bandung buat sama-sama nyoblos. Jadinya exciting sih," tandas Yuke.

 

Baca juga :

Kontes Foto dan Artikel, Gabung Di Sini

The Fault In Our Stars - Kisah Cinta Remaja Penderita Kanker

Daripada Taruhan, Lebih Baik Lakukan Ini

Langkah Mudah Sinkronisasi Data ke Smartphone Baru

Sumber : kompas.com by lois ho/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami