Pentingnya Figur Suami dan Ayah Di dalam Keluarga Kristen-3
Sumber: google

Pelayanan Anak / 30 June 2014

Kalangan Sendiri

Pentingnya Figur Suami dan Ayah Di dalam Keluarga Kristen-3

Hevi Teri Official Writer
3073

 

Ada beberapa saran agar istri dan anak-anak memercayai ayah :

1. Jujur

Seorang ayah harus jujur mengakui kesalahannya kepada anak dan istrinya, demikian pula kepada orang lain. Buatlah suasana akrab di dalam keluarga, agar masing-masing mau mengakui perbuatannya yang salah dan meminta maaf, sehingga dapat dicarikan jalan keluarnya. Orangtua yang tidak rendah hati mengakui kesalahannya, memberikan teladan buruk kepada anak-anaknya, dan kelak juga akan menanggung akibatnya.

2. Konsisten

Kata dan perbuatan kita harus sama. Orangtua juga harus menghindari tindakan menganak-emaskan anak yang satu, dan memojokkan anak yang lain, sehingga timbul persaingan tidak sehat di antara anak-anak itu. Anak yang dikalahkan akan merasa iri, dendam atau rendah diri, sedangkan anak yang dimenangkan akan bersikap sombong dan tidak mau mengalah.

3. Integritas

Kepentingan keluarga dan kepentingan bersama harus didahulukan. Hal ini dicontohkan oleh Tuhan Yesus ketika Ia berdoa di taman Getsemani untuk menyerahkan diri sebagai penebusan dosa manusia: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!” (Mat. 26:42). Billy Graham pun tidak gentar menghadapi celaan orang banyak ketika ia mengunjungi seorang pendeta yang di penjara karena korupsi, “sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas 19:10).

4. Komunikasi

Komunikasi sangat penting di dalam sebuah keluarga dan harus dimulai sejak awal pernikahan. Anak-anak yang sejak kecil dididik untuk membina komunikasi yang baik dengan orangtua mereka, akan selalu merasa nyaman untuk mencurahkan isi hati kepada orangtua mereka, meskipun mereka sudah beranjak dewasa.

Untuk bisa berkomunikasi dengan baik, ayah yang bijaksana harus lebih banyak mendengarkan anak dan tidak cepat membuat kesimpulan sendiri yang akhirnya membuat anak menutup diri. Buatlah suasana yang terbuka dan bersahabat, dan hindarilah penggunaan kata-kata yang otoriter dan merasa benar sendiri. Sedapat mungkin, berbicaralah kepada anak dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti. Ada pepatah yang mengatakan, “Masuklah kandang ayam dengan berkotek-kotek, dan masuklah kandang kambing dengan mengembik.”

Keempat pokok di atas sangat membantu seorang ayah di dalam mendidik anak-anaknya, karena mereka memercayainya dengan sepenuh hati. Kita juga harus selalu melibatkan Tuhan di dalam mendidik anak-anak kita, karena anak-anak merupakan anugerah indah yang Tuhan percayakan kepada kita untuk dipelihara dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang.

Memang tidak mudah mendidik anak-anak, karena kita tidak dapat terus-nenerus bersama mereka. Banyak hal yang dapat memengaruhi mereka, baik teman-teman, lingkungan, televisi, ataupun internet, yang belum tentu berdampak baik bagi pertumbuhan mereka. Namun kita harus berpikir positif dan melakukan tugas yang menjadi bagian kita. Tuhan akan menolong kita.

 

selesai

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami