Ketika anak-anak tidak mendapat bimbingan yang tepat, maka makna krisis mereka mungkin berubah. Emosi mereka tertekan dan dampaknya sangat serius terhadap perkembangan mental mereka. Bisa jadi mereka akan membuat kesimpulan yang salah tentang sifat dan cara Allah berhubungan dengan dunia. Mereka mungkin beranggapan bahwa Allah itu pemarah, jahat, atau tidak punya perhatian terhadap mereka. Hal ini akan terus mengganggu masa kanak-kanaknya hingga remaja, bahkan mungkin sampai dewasa. Banyak masalah emosi, relasi, dan rohani yang diderita orang dewasa diakibatkan oleh krisis masa kanak-kanak yang tidak terselesaikan dengan tuntas.
Anak sebagai warga kelompoknya sering kali terhambat dalam krisis. Kebutuhan anak mungkin tidak pernah terpenuhi karena orang dewasa sibuk dengan kekhawatiran mereka sendiri sehingga anak-anak dikesampingkan. Dalam situasi seperti ini, gereja dan sekolah minggu dapat berperan dalam hal seperti:
Untuk melayani anak-anak dengan efektif, langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengasihi mereka, ikut merasakan perasaan mereka seperti sakit hati, takut, marah, cemas, khawatir, dan rasa kehilangan. Kita dapat berempati dengan mereka, tetap mendampingi mereka pada waktu mereka menghadapi krisis.
Berikut ini beberapa prinsip dasar pelayanan pastoral terhadap anak- anak yang dapat dilakukan.
Semua metode ini atau metode apa pun yang digunakan, tujuannya adalah untuk membangun relasi dan komunikasi dengan anak-anak sehingga mereka merasa dikasihi, memiliki teman serta tidak dikesampingkan. Dampaknya, mereka akan terbuka untuk diajak berdialog dan tidak merasa takut untuk mengemukakan masalahnya.
by. Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen (PEPAK)