Bimbingan Pastoral untuk Anak Sekolah Minggu 'BIMBINGAN DAN PELAYANAN PASTORAL'
Sumber: google

Pelayanan Anak / 20 June 2014

Kalangan Sendiri

Bimbingan Pastoral untuk Anak Sekolah Minggu 'BIMBINGAN DAN PELAYANAN PASTORAL'

Hevi Teri Official Writer
2403

 

Ketika anak-anak tidak mendapat bimbingan yang tepat, maka makna krisis mereka mungkin berubah. Emosi mereka tertekan dan dampaknya sangat serius terhadap perkembangan mental mereka. Bisa jadi mereka akan membuat kesimpulan yang salah tentang sifat dan cara Allah berhubungan dengan dunia. Mereka mungkin beranggapan bahwa Allah itu pemarah, jahat, atau tidak punya perhatian terhadap mereka. Hal ini akan terus mengganggu masa kanak-kanaknya hingga remaja, bahkan mungkin sampai dewasa. Banyak masalah emosi, relasi, dan rohani yang diderita orang dewasa diakibatkan oleh krisis masa kanak-kanak yang tidak terselesaikan dengan tuntas.

Anak sebagai warga kelompoknya sering kali terhambat dalam krisis. Kebutuhan anak mungkin tidak pernah terpenuhi karena orang dewasa sibuk dengan kekhawatiran mereka sendiri sehingga anak-anak dikesampingkan. Dalam situasi seperti ini, gereja dan sekolah minggu dapat berperan dalam hal seperti:

  1. membantu mereka memeroleh informasi yang benar;
  2. berpartisipasi dengan mereka pada waktu mereka menginterpretasikan suatu masalah;
  3. memberi penjelasan yang benar tentang suatu hal yang belum mereka ketahui;
  4. membantu anak-anak mengembangkan rasa mampu mereka melalui berbagai program, misalnya keterampilan.

Untuk melayani anak-anak dengan efektif, langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengasihi mereka, ikut merasakan perasaan mereka seperti sakit hati, takut, marah, cemas, khawatir, dan rasa kehilangan. Kita dapat berempati dengan mereka, tetap mendampingi mereka pada waktu mereka menghadapi krisis.

Berikut ini beberapa prinsip dasar pelayanan pastoral terhadap anak- anak yang dapat dilakukan.

  1. Pendeta secara rutin mengunjungi kelas-kelas sekolah minggu dan guru diharapkan selalu membuka kesempatan berdialog langsung dengan anak.
  2. Mengadakan retret.
  3. Berkunjung ke rumah murid-murid.
  4. Menelepon.
  5. Mengadakan pertemuan informal.

Semua metode ini atau metode apa pun yang digunakan, tujuannya adalah untuk membangun relasi dan komunikasi dengan anak-anak sehingga mereka merasa dikasihi, memiliki teman serta tidak dikesampingkan. Dampaknya, mereka akan terbuka untuk diajak berdialog dan tidak merasa takut untuk mengemukakan masalahnya.

 

by. Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen (PEPAK)

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami