Jangan Biarkan Hati Anak Saudara Bertumbuh Tanpa Bimbingan !
Sumber: google

Pelayanan Anak / 3 June 2014

Kalangan Sendiri

Jangan Biarkan Hati Anak Saudara Bertumbuh Tanpa Bimbingan !

Hevi Teri Official Writer
1475

 

Mencapai Hati Seorang Remaja

 

http://www.jawaban.com/assets/uploads/hevi_teri/images/main/140324132119.jpg

Seorang tukang tembikar harus melakukan pekerjaannya sebelum tanah liat mengering. Agar ada waktu ekstra, ia mungkin menambahkan air supaya tanah liat tersebut lembap dan lentuk. Demikian pula, orang tua harus bekerja keras untuk mencegah hati anak remaja mereka mengeras. Tentu saja, alat utama mereka ialah Alkitab, yang dengannya mereka dapat ’menegur, meluruskan perkara-perkara, dan memperlengkapi anak-anak mereka untuk setiap pekerjaan yang baik’.—2 Timotius 3:15-17.

Akan tetapi, seorang remaja bisa jadi tidak mudah menerima nasihat orang tua seperti ketika ia lebih muda. Para remaja mungkin mulai menaruh lebih banyak perhatian pada teman-teman mereka, sehingga komunikasi yang terbuka dan spontan dengan orang tua mereka bisa melemah. Inilah saatnya untuk memiliki lebih banyak kesabaran dan keterampilan, karena peranan orang tua dan anak-anak memasuki babak baru. Sang remaja harus menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan emosi. Ia harus mulai membuat berbagai keputusan dan menetapkan berbagai tujuan yang dapat berpengaruh seumur hidupnya. (2 Timotius 2:22) Sepanjang periode yang menantang ini, ia harus menghadapi suatu kekuatan yang dapat berdampak menghancurkan hatinya—tekanan teman.

Tekanan demikian jarang muncul pada satu peristiwa yang mudah dikenali. Sebaliknya, tekanan tersebut biasanya dinyatakan dalam serangkaian komentar atau situasi yang melemahkan. Hal-hal ini menyerang apa yang bagi banyak orang adalah titik kelemahan—rasa takut yang berurat berakar untuk tidak diterima oleh remaja lain. Karena bergumul dengan perasaan serbasalah dan karena ingin diterima, seorang remaja mungkin mulai mendukung ”perkara-perkara yang ada di dunia” yang dipromosikan oleh remaja-remaja lain.—1 Yohanes 2:15-17; Roma 12:2.

Lebih buruk lagi, hasrat alami dari hati yang tidak sempurna bisa jadi memperkuat pengaruh teman-temannya. Desakan seperti ”Bersenang-senanglah”, dan ”Lakukan apa saja yang kamu sukai” mungkin kedengarannya sangat menarik. María mengenang pengalamannya, ”Saya mendengarkan teman-teman remaja yang percaya bahwa kaum muda punya hak untuk menikmati kehidupan mereka sepuasnya, tidak soal konsekuensinya. Karena saya ingin melakukan apa yang diperbuat teman-teman sekolah saya, saya hampir saja mengalami kesulitan serius.” Sebagai orang tua, Saudara ingin membantu anak remaja Saudara mengatasi tekanan semacam itu, tetapi bagaimana Saudara dapat melakukannya?

http://www.jawaban.com/assets/uploads/hevi_teri/images/main/140324133225.jpg

Melalui kata-kata dan tindakan Saudara, yakinkanlah dia berulang-ulang bahwa Saudara peduli. Berupayalah mencari tahu bagaimana perasaannya, dan cobalah pahami problemnya, yang mungkin jauh lebih sulit daripada problem yang pernah Saudara hadapi di sekolah. Khususnya pada saat ini, anak Saudara perlu memandang Saudara sebagai seseorang yang dapat ia percayai. (Amsal 20:5) Melalui bahasa tubuhnya atau suasana hatinya, Saudara dapat memperhatikan apakah ia sedang susah atau bingung. Tanggapilah rintihannya yang tak terucap, dan ’hiburlah hatinya’.—Kolose 2:2.

Tentu saja, penting untuk memperlihatkan keteguhan terhadap apa yang benar. Banyak orang tua mendapati bahwa mereka kadang-kadang menghadapi konflik dengan anak, tetapi mereka tidak boleh mengalah jika keputusan mereka sangat beralasan. Di pihak lain, pastikanlah bahwa Saudara memahami situasinya dengan jelas sebelum memutuskan apakah akan menjalankan disiplin yang pengasih dan bagaimana melakukannya jika hal itu dibutuhkan.—Amsal 18:13.

>>>>

Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami