KAPAN, DI MANA, DAN MENGAPA HARUS BERIBADAH
Kebaktian pagi atau petang hari tidak pernah dimaksudkan untuk
mengajar anak-anak dan para remaja mengenai bagaimana beribadah atau
mengikutsertakan mereka dalam pengalaman ibadah yang agak lama.
Acara pembukaan Sekolah Minggu seringkali tidak memberikan
kesempatan untuk ibadah yang berarti kepada anak-anak.
Kebaktian anak-anak menyediakan kesempatan yang baik untuk mendidik
anak-anak beribadah. Akan tetapi, tidak semua anak menghadiri
kebaktian tersebut. Ada keluarga yang tidak tinggal untuk ibadah
pagi. Banyak gereja yang tidak mengadakan kebaktian anak-anak.
Pemecahan yang terbaik adalah menyediakan waktu untuk ibadah sebagai
bagian dari jam pelajaran Sekolah Minggu. Dengan cara ini, ibadah
dapat disesuaikan dengan keperluan dan kesanggupan tingkat umur
anak. Seringkali, kebaktian ini sajalah yang dihadiri oleh
kebanyakan pelajar itu. Itulah kesempatan mereka satu-satunya untuk
mendapatkan pengalaman ibadah. Di Sekolah Minggu, pengalaman ibadah
dapat didasarkan pada pelajaran yang diberikan.
Seringkali, ada
baiknya untuk menutup jam pelajaran Sekolah Minggu dengan memberi
kesempatan beribadah. Dengan cara ini, maka kebaktian itu dapat
berlandaskan kebenaran utama seperti pelajarannya sehingga
"pengetahuan otak" dapat dijadikan "pengetahuan hati" dengan
menanamkannya di dalam perasaan dan kehendak. Misalnya, pada saat
pelajaran, kita mengajarkan rencana keselamatan sehingga seluruh
kelas mengerti apa yang telah dilakukan Allah bagi mereka dan apa
yang harus mereka kerjakan. Dalam kebaktian ibadah, mereka ditantang
untuk membuat keputusan menerima keselamatan ini.
>>>>
Yay. Penerbit Gandum Mas, Malang
Sumber : google