4 Hal yang Mengguncang Menkominfo di Mei 2014
Sumber: viva.co.id

Entertainment / 14 May 2014

Kalangan Sendiri

4 Hal yang Mengguncang Menkominfo di Mei 2014

Lois Official Writer
3558

Di bulan Mei 2014 ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, diguncang oleh berbagai kritikan yang dilayangkan oleh masyarakat kepada dirinya menyangkut empat hal : vimeo, RPM, posronda.net, dan boko haram. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ini ringkasan singkatnya :

Vimeo

Para pengguna vimeo.com tidak bisa mengakses website tersebut karena sejak Minggu malam (11/5/2014) hingga senin pagi (12/5/2014) diblokir. Menurut Tifatul, vimeo diblokir karena ada laporan dari tim Trust+ bahwa situs tersebut menampilkan konten pornografi. Metode Trust+ ini senjata Kemenkominfo utnuk membersihkan konten internet dari konten negatif.

Hal inipun membuat protes melanda melalui jejaring sosial Twitter. Para pengguna Twitter mengaitkan pemblokiran ini dengan isu beredarnya video aksi panggung penyanyi dangdut dengan goyang seronok di kampanye salah seorang calon legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera, partai tempat Tifatul bernaung. Namun dugaan itu dibantah Tifatul. Setelah ditelusuri, saat ini vimeo sudah bisa kembali diakses.

Rancangan Peraturan Menteri (RPM)

Setelah peristiwa vimeo tersebut, saat ini Kemenkominfo sedang membuat Rancangan Peraturan Menteri (RPM) terkait pemblokiran konten negatif di internet. Namun, hal ini pun mendapat kritikan dari para aktivis internet, salah satunya karena dianggap mengancam kebebasan berekspresi.

Boko Haram

Mungkin ini salah satu masalah paling serius yang terjadi sehingga Tifatul Sembiring harus mendapatkan berbagai kritikan pedas dari para Tweeps. Serangan itu terjadi karena Tifatul dianggap tidak bisa menyatakan ketegasan ketika ditanya tentang aliran radikal di Nigeria tersebut. @sahal_AS mencuit mengenai situs Arrahmah, yang memuji Boko Haram sebagai pejuang. Dia pun kemudian menanyakan pendapat Tifatul. “Mau serius atau bercanda,” cuit Tifatul, Minggu (11/5/2014). Tifatul juga menambahkan, “Sekolah jauh2, soal penculikan halal-haram masih nanya, please bro…:D”

Dua jawaban itu langsung mengundang reaksi tweeps. "Pak @tifsembiring, saya mohon pertanyaan @sahaL_AS ttg penyebutan Boko Haram sbg mujahiddin dijawab resmi. Itu mewakili keresahan kami," cuitnya. "@tifsembiring @sahaL_AS 276 anak perempuan diculik & dijual. 200an orangtua kehilangan anaknya. Lucu? Bisa dibercandain?" tulis pemilik akun bernama Rani Elsanti tersebut.

Posronda.net

Tertanggal 12 Mei 2014, situs posronda.net menulis artikel mengenai Tifatul Sembiring dengan judul “Cegah MERS, Kemenkominfo Akan Batasi Kuota Internet.” Hal ini membuat situs ini akan dijerat dengan UU ITE. Isi artikel tersebut mengenai tanggapan Tifatul Sembiring terhadap virus korona MERS yang sedang mewadah dan dikaitkan dengan kuota internet. Pada menu disclaimer situs tersebut dituliskan bahwa posronda.net merupakan situs yang menampilkan artikel yang disusun sebagai karya fiksi, bersifat satire, dan untuk hiburan. Artinya, berita mengenai Tifatul juga fiksi. Namun situs tersebut tetap diancam.

Menanggapi hal ini, para netter menganggap Kemenkominfo berlebihan dalam menanggapi situs berita satire tersebut. "Ketauan bgt Kemkominfo klo kerja gak pake mikir. Sampe2 situs yg emg buat parodi aja dianggep serius. Mbok ya dibaca dulu disclaimernya!" tulis pemilik akun @yogawat.

 

Baca juga :

Semua Karena Ibu Angkat

Berbagai Jenis Pelecehan di Tempat Kerja

Anak Kecil Korban Pelecehan Seksual Bisa Memakai Terapi Ini

Marmut Merah Jambu, Kisah Cinta Pertama Dika di SMA

Percantik Rumah dengan Modal Minimalis

Sumber : tempo.co-tribunnews.com by lois ho/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami