Kata-Kata Keponakan Prabowo yang Lolos ke Senayan
Sumber: merdeka.com

Nasional / 3 May 2014

Kalangan Sendiri

Kata-Kata Keponakan Prabowo yang Lolos ke Senayan

Lois Official Writer
2941

Keponakan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden dari partai yang sama, Prabowo Subianto yang bernama Aryo Djojohadikusumo telah lolos ke senayan untuk masa jabatan DPR periode 2014-2019 karena mendapatkan 53 ribu suara pada pileg 9 Juni 2014 lalu dari dapil III Jakarta Raya. Ini dia beberapa penekanan yang dia katakan :

Rela Tidak Digaji

Pria berusia 31 tahun ini mengaku menghabiskan dana kampanye sekitar Rp 8,6 miliar. “Apakah saya akan korupsi? Saya tak akan korupsi, tidaklah. Saya bisa beli Lamborghini dengan uang itu, tapi tidaklah, untuk kampanye rakyat dan menyediakan pelayanan gratis saya lakukan,” ujarnya. Bahkan, karena latar belakangnya sebagai pengusaha, dia mengaku siap tidak digaji.

“Kalau boleh jujur saya masih punya dana untuk kampanye 5 tahun ke depan lagi. Kalau perlu tidak digaji di DPR juga tidak apa-apa. Tapi tetep saya ambil, ya nanti gaji dari DPR untuk mengerjakan aspirasi rakyat,” ujar putra Hasyim Djojohadikusumo ini.

Tidak Akan Pergi Ke Luar Negeri Pakai Uang Rakyat

Anggota legislatif dari Partai Gerindra ini mengaku akan tetap menjalankan program partainya yang tidak akan bepergian keluar negeri bila menjadi anggota DPR. Meskipun harus melakukan pekerjaan ke luar negeri, Aryo mengaku akan menggunakan uangnya pribadi untuk membiayai perjalanan tersebut. “Yang pasti, saya tak akan keluar negeri pakai uang rakyat, saya masih punya duit sendiri kok. Buat apa keluar negeri kalau ujung-ujungnya tidak ada laporan. Kita harus meneruskan Partai Gerindra yang tidak menghambur-hamburkan uang untuk keluar negeri,” ujarnya.

Beberkan Gaji DPR di Facebook

Jika dirinya terpilih menjadi wakil rakyat, dia menyatakan akan mempublikasikan pendapatannya di media sosial. “Slip gaji nanti gue pasang di Facebook,” ujarnya. Sebelumnya, dia pun membeberkan semua pengeluaran selama kampanye Pileg. Biaya sewa posko, atribut partai, operasional tim inti yang berjumlah 150 orang, dan lain-lain telah menghabiskan dana Rp 8,6 miliar.

‘Darah Politik’ Mengalir di Tubuhnya

Aryo mengaku awalnya tidak minat terjun ke dunia politik, namun pamannya Prabowo Subianto dan ayahnya yang membuat dia memutuskan untuk terjun. “Menurut saya, keluarga saya adalah keluarga politik di Indonesia paling sering naik turunnya. Waktu perang kemerdekaan, eyang buyut saya dan kakek saya adalah anggota delegasi Konferensi Meja Bundar pada 1949. Eyang buyut saya adalah ketua Dewan Pertimbangan Agung pertama. Kakek saya menteri keuangan pada 1950-an. Naik kemudian turun waktu beliau tidak setuju dengan Bung Karno yang terlalu dekat dengan Partai Komunis Indonesia,” tutur Aryo.

“Bila menjadi bagian dari pemerintahan, saya akan pastikan pelayanan bisa ke seluruh warga negara Indonesia. Itulah kenapa saya akhirnya terjun ke politik praktis menjadi anggota dewan,” jelasnya pula.

 

Baca juga :

Ciri Wanita yang Terlalu Manja dan Terlalu Mandiri

Mengenal Pancaroba yang Terjadi Dalam Diri Manusia

Ada Jokowi dan Prabowo di Game-Game Ini

Jasa Laundry dan Kelebihannya

The Other Woman, Wanita Korban Selingkuh yang Bersatu

Sumber : merdeka.com by lois ho/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami