Crimea Ingin Pisah dari Ukraina, Pernah Disinggung Wikileaks
Sumber: Mashable.com

Nasional / 7 March 2014

Kalangan Sendiri

Crimea Ingin Pisah dari Ukraina, Pernah Disinggung Wikileaks

Lois Official Writer
4413

Pemerintah otonomi Crimea ingin pisah dari Ukraina. Dalam 10 hari mendatang, Parlemen Crimea memutuskan untuk voting apakah bergabung agar dapat Rusia dan berpisah dari Ukraina. Setelah mendengar hal itu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama langsung memerintahkan pemberian sanksi pada Rusia jika Crimea benar-benar berpisah dari Ukraina. Sanksi juga diberikan pada pejabat Ukraina yang mendukungan terpisahnya Crimea dari Ukraina.

"Referendum mengancam kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Referendum ini melanggar konstitusi Ukraina dan melangar hukum internasional. Setiap diskusi tentang masa depan Ukraina harus melibatkan pemerintah yang sah dari Ukraina," kata Obama di Gedung Putih, dilansir Reuters. Sanksi yang diberikan berupa larangan berkunjung pejabat Rusia ke AS dan pembekuan aset mereka di Amerika.

Sebelumnya, Obama pernah menelepon Presiden Vladimir Putin yang memintanya untuk menerima solusi diplomatic dan menarik pasukannya dari Crime. Belum ada komentar resmi Putin soal hal ini. Namun uniknya, ketegangan di Ukraina ini sudah diantisipasi kejadiannya sejak beberapa tahun lalu. Soal ancaman Rusia di Crimea pernah disinggung para diplomat AS dalam dokumen kawat yang dibocorkan WikiLeaks di situsnya beberapa waktu lalu.

Dokumen itu dikatakan ada spekulasi kembalinya separatisme pro-Rusia di Crimea yang akan mengancam Ukraina. "Hampir seluruh kekuatan pro-Rusia di Crimea bertindak dengan pendanaan dan arahan dari Moskow, yang secara sistematis mencoba meningkatkan ketegangan komunal di Crimea dalam dua tahun sejak Revolusi Oranye," tulis Sheila Gwaltney, Wakil Ketua Misi Diplomatik AS untuk Kiev.

"Mereka melakukannya dengan meningkatkan sentimen golongan di kalangan etnis Rusia terhadap etnis Tatar dan Ukraina, melalui manipulasi isu seperti status bahasa Rusia, NATO, dan ancaman Tatar terhadap 'Slavs', demi destabilisasi Crimea, melemahkan Ukraina dan mencegah masuknya Ukraina ke gerakan Barat seperti NATO dan Uni Eropa," lanjut Gwaltney dalam dokumen tersebut. Ada pula beberapa dokumen kawat lainnya yang menyebutkan tentang kemungkinan yang terjadi seperti sekarang ini.

Ukraina saat ini dalam keadaan yang memanas, namun kestabilitasan suatu negara harus segera terjadi jika tidak ingin ada perang. Rusia yang turut campur membuat Amerika ikut campur, membuat negara-negara lain juga resah. Berdoa bagi Ukraina agar tidak terjadi perang dan semua orang yang bertanggung jawab memberikan pertanggungjawabannya secara berani.

 

Baca juga :

Daripada Tabungan Bersama Untuk Menikah, Lebih Baik Lakukan Ini

Seberapa Besar Wadah yang Anda Punya?

Ulasan Lengkap Spesifikasi Samsung Galaxy S5

Manfaat Flossing Tidak Hanya Untuk Gigi Tapi Juga Sendi

Non Stop, Tiap 20 Menit Ada yang Tewas di Pesawat

Sumber : viva.co.id by lois ho/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami