Kisah Nyata Edwin Yahya Dan Kepahitan Hidup

Family / 26 February 2014

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Edwin Yahya Dan Kepahitan Hidup

daniel.tanamal Official Writer
9301

Sejak kecil Edwin Yahya mendapat didikan keras dari sang ayah. Bahkan sang ayah yang bekerja sebagai manajer sebuah night club kerap pulang dalam keadaan mabuk. Dalam kondisi itu tak jarang Edwin dan Ibunya mendapat perlakuan kasar. Bagaimana kelanjutan hidupnya? Inilah kisah nyata Edwin Yahya dan kepahitan hidup.

Edwin demikian bencinya terhadap sang ayah. Sampai-sampai ketika kecil berpikir jika dirinya besar nanti akan membalas perbuatan kasar sang ayah yang dilakukan kepadanya atau ibunya. Rasa kepahitan yang dirasakan Edwin memuncak hingga dirinya melarikan diri ke dunia narkoba. Sempat beberapa kali overdosis, Edwin terus mengulangi tabiat buruknya ini.

Hingga pada suatu ketika Edwin mengalami peristiwa adikodrati yang mengubahkan hidupnya. "Saat itu menuju jam dua belas malam, ada satu sinar yang sepertinya masuk melalui pintu kamar saya. Ada suatu sinar yang terang sekali langsung menghujam ke wajah saya. Ada satu suara yang sangat audible dan sangat jelas sekali, suara itu berkata "Edwin sampai kapan engkau mendukakan aku? Walaupun engkau jauh meninggalkan Aku, Aku Yesus Tuhan tetap mengasihi kamu." Pada waktu saya dengar suara itu, saya seperti tertemplak luar biasa," ungkap Edwin.

Saat itulah dirinya menyadari bahwa kejahatannya dimasa lalu bukan hanya telah menyakiti hati orangtuanya namun juga telah mendukakan hati Yesus. Sebuah tekad dibuat oleh Edwin, ia ingin mengubah kehidupannya. Sejak hati itu, ia benar-benar berubah 180 derajat. Bukan saja tidak pernah kembali kepada narkoba, free seks dan tawuran, Edwin juga mulai rajin berdoa dan mempelajari firman Tuhan.

Edwin telah membuat keputusan yang benar dengan mengampuni ayahnya dan berbalik mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh. Kini Edwin hidup dalam kemaksimalan bagi Tuhan dan bagi orang lain. "Saya sudah menerima anugrah, saya sudah menerima keselamatan, saya sudah menerima kesempatan ke dua untuk saya bertobat dalam hidup saya. Buat saya, Yesus adalah Juru Selamat, tapi Yesus juga Tuhan atas hidup saya." 

 

 

 

Halaman :
1

Ikuti Kami