Abu Vulkanik Gunung Kelud Mencapai Bandung

Nasional / 14 February 2014

Kalangan Sendiri

Abu Vulkanik Gunung Kelud Mencapai Bandung

Yenny Kartika Official Writer
8206

Kemarin (13/2) mungkin kita masih sibuk mempersiapkan perayaan Valentine atau hari kasih sayang yang diperingati setiap 14 Februari. Namun, kenyataan yang terjadi di Indonesia jauh dari sukacita perayaan yang katanya berbau romantis. Erupsi Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam justru memicu rasa prihatin dan duka, terlebih mengingat deretan bencana alam yang dimulai sejak awal tahun 2014 ini.

Tanda-tanda alam datang susul-menyusul, mulai dari bencana erupsi Sinabung, banjir Jakarta, banjir Manado, lalu erupsi Kelud.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengingatkan bahwa letusan Gunung Kelud tidak akan tiba-tiba, karena ada ‘sinyal’ yang menyertainya.

“Gunung api ini bersifat slow in set. Artinya, tidak akan tiba-tiba meletus. Ada tanda-tandanya,” kata Sutopo Parwo Nugroho, Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB, Senin (3/2). Sutopo menambahkan, gunung akan melalui proses kenaikan aktivitas yang dimulai dari tahap normal (level IV), waspada (level III), siaga (level II), hingga awas (level I).

Erupsi Gunung Kelud pada Kamis kemarin pukul 22.50 WIB hingga 23.23 WIB nyatanya tetap mengagetkan. Seperti dilansir dari berbagai sumber, abu, pasir, dan kerikil menghujani wilayah sekitar gunung sampai radius 15 km. Daerah di Jawa Barat seperti Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, dan Bandung pun tak luput dari imbas abu vulkanik, meskipun tak separah Jawa Tengah.

“Abu ini dari Gunung Kelud. Kalau Galunggung, aman, tidak ada pergerakan vulkanik,” kata Ketua Pos Pengamatan Gunung Galunggung Heri Supartono seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (14/2). Warga sempat khawatir kalau-kalau abu putih yang mereka saksikan bersumber dari Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Lalu lintas udara jelas terganggu oleh erupsi. Karena semburan abu membuat jarak pandang kurang dari 500 meter, bandara di Surabaya (bandara Juanda), di Solo (bandara Adi Sumarmo), dan di Yogyakarta (bandara Adi Sucipto) ditutup mulai pukul 06.00 WIB. Akibatnya, penjualan tiket kereta api ke tujuan kota-kota besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur meningkat. Tiket KA jurusan ke Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang bahkan habis terjual untuk keberangkatan Jumat (hari ini) dan Sabtu (15/2) besok.

Menurut data Pusat Vukanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMGB), saat ini terdapat 127 gunung aktif di Indonesia. Delapan belas gunung berstatus waspada, 3 berstatus siaga, dan 2 awas. Sementara sisanya dalam keadaan normal. Gunung Kelud sendiri meletus setelah statusnya meningkat menjadi awas, sama dengan Sinabung yang kini berstatus awas.

Gunung-gunung yang statusnya waspada adalah Gunung Raung, Ibu, Lewotobi Perempuan, Ijen, Gamkonora, Soputan, Sangeangapi, Papandayan, Dieng, Seulewah Agam, Gamalama, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci.

Rakyat dan pemerintah Indonesia mungkin sudah tak terlalu kaget mendengar kabar bencana alam. Yang perlu dilakukan saat ini adalah bertindak dengan uluran tangan, doa, dan materi, serta meyakinkan diri bahwa selalu ada hikmah di balik bencana. Tuhan tentu sedang berbicara melalui alam.

 

BACA JUGA:

Anda Bekerja Karena Passion atau Demi Kebutuhan?

Muhammad Lutfi Gantikan Gita Wirjawan Jadi Mendag

Maukah Kau Jadi Milikku?

My Life was Destroyed Due To Trusting Fate

Pencipta Flappy Bird Muak dengan Game Ciptaannya

Sumber : Jawaban.com | Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami