Udin, Mantan Pegawai Bank yang Sukses Jadi Pengusaha Gas Elpiji
Sumber: femina.co.id

Career / 9 January 2014

Kalangan Sendiri

Udin, Mantan Pegawai Bank yang Sukses Jadi Pengusaha Gas Elpiji

Budhi Marpaung Official Writer
19624

Memiliki karir yang cukup baik di sebuah bank swasta ternyata tidak membuat Udin terlena dan lupa pada impiannya sejak kecil yakni menjadi pengusaha sukses dan pensiun sebelum usia 40 tahun. Walau pun awalnya bingung mau berbisnis, tetapi justru dari pengalamannya melihat sebuah mobil yang mengantarkan gas elpiji di Juli 2017, ia akhirnya memutuskan untuk bergadang gas elpiji dan air mineral.

“Dalam hati saya berpikir, kayaknya enak jualan elpiji. Sewa tempat tidak perlu didekor, yang penting tanahnya rata dan setelah dihitung risiko pun relatif kecil. Saya pun mulai berhitung berapa yang saya punya dan kira-kira butuh modal berapa,” ujar Udin sebagaimana dikutip dari Femina Online

Dari hasil penjualan perhiasan emas hadiah perkawinan ditambah uang yang dikumpulkan selama masih bekerja kantoran, terkumpul uang sebesar Rp 25 juta. Total ini pun dijadikannya modal untuk membeli air minum galonan sebanyak 50 galon, tabung gas elpiji 12 kg sebanyak 25 buah, dan tabung gas elpiji 3 kg sebanyak 25 buah. Namun, karena elpiji waktu itu belum terlalu laku, di awal Udin mendapat pinjaman 25 tabung gas elpiji 3 kg dari penjualnya.

Adapun tempat usaha yang dipilihnya untuk berjualan gas elpiji dan air minum galonan adalah di Tambora, Jakarta Barat.

Pada hari-hari pertama membuka usaha, dagangannya nyaris tidak laku. Akan tetapi, itu tidak membuat Udin patah semangat. Bersama sang istri, Udin setia menyisihkan sebagian penghasilannya (kala itu ia masih bekerja sebagai karyawan, red) untuk membeli tabung gas elpiji ukuran 3 kg.

“Sepulang kantor hingga jam 11 malam, saya keliling mencari pelanggan untuk gas elpiji dan air mineral, terutama ke warung dan toko-toko kecil yang cukup banyak di daerah padat kawasan Tambora,” ucapnya.

Sikap pantang menyerah ia dan istri akhirnya membuahkan hasil. Tidak lama mereka berjualan gas elpiji dan air galonan, pemerintah mengeluarkan kebijakan yakni agar masyarakat mulai mengalihkan penggunaan bahan bakar di kehidupan sehari-hari yakni dari minyak tanah ke tabung gas elpiji 3 kg.

Perlahan tapi pasti konsumen demi konsumen datang ke tokonya. Seiring berjalan waktu, omzet usahanya semakin menaik. Melihat kondisi tersebut, Udin memutuskan untuk memperbesar tempat usahanya yakni dengan melakukan peminjaman modal ke bank.

Singkat kisah, cara itu berhasil melesatkan bisnis yang dikelolanya bersama sang istri.   Kini, Udin memiliki dua toko di bilangan Tambora dan Cengkareng serta mengantongi dua izin perusahaan, yakni PT Nur Sosial Abadi dan PT Rantau Sukses.

Setiap bulan, Udin mampu memasarkan sebanyak 72.800 tabung gas elpiji dan 1.000 galon air mineral untuk pasokan kebutuhan rumah tangga, warung dan toko, serta kapal-kapal yang ditambat di pelabuhan. Bahkan, oleh karena keuletannya, pria kelahiran Medan itu dapat segera melunasi kreditnya dari perputaran usaha kedua PT yang dikelolanya itu.

Bukan cuma melunasi kredit, Udin bisa memboyong keluarganya menempati rumah baru yang jauh lebih luas dan nyaman dibandingkan tempat tinggal mereka sebelumnya dan secara rutin mengajak keluarganya menikmati liburan ke berbagai tempat menarik untuk refreshing.

“Kalau mau bekerja keras, pasti ada hasilnya. Puji Tuhan, saat ini saya rasa semua sudah saya peroleh. Saya tidak ingin anak dan istri saya kelak menangis dan hidup sulit ketika saya meninggal. Kini saya sudah lebih tenang dan target saya pensiun di usia muda sudah tercapai,” pungkasnya sambil mengusap air mata haru.


Baca juga :

Kaleidoskop 2013 : 12 Aksi Nyata Jokowi-Ahok Benahi Jakarta (1)

Radja Nainggolan Jadi Rebutan Tim-Tim Papan Atas Italia

Join IMAGO Festival 2014

Menari Bersama Tuhan 

Cara Tepat Mendeteksi dan Mencegah Penyakit Kusta

3 Manfaat Kumpul Bersama Keluarga

Sumber : femina.co.id / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami