2 TKI Bersaudara Diancam Hukuman Mati Akibat Bekuk Pencuri

Nasional / 26 November 2013

Kalangan Sendiri

2 TKI Bersaudara Diancam Hukuman Mati Akibat Bekuk Pencuri

Lois Official Writer
3863

Dua bersaudara Tenaga Kerja Indonesia kembali terancam hukuman mati di Malaysia. Kali ini dakwaan terhadap mereka dijatuhkan akibat lindungi tempat tinggal milik majikan dari pencuri. Frans dan Dharry Hui bekerja di arena permainan Play Station, Selangor, Malaysia milik Hooi Teong Sim sejak 2009.

Pada 3 Desember 2010, pencuri warga Malaysia, Kharti Raja beraksi di mes perusahaan tempat keduanya tinggal di Jalan 4 Nomor 34, Taman Seri Sungai Pelek, Sepang, Selangor, Malaysia. Melihat itu, Dharry melarikan diri keluar dan Frans berupaya sendirian menangkap sang pencuri. Di sana juga ada seorang lagi teman mereka warga Malaysia.

Frans berhasil membekuk pencuri sampai menggelandangnya ke lantai bawah, namun tiba-tiba Kharti pingsan kemudian meninggal di lokasi tersebut. Disebutkan kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat, tak lama setelah itu aparat kepolisian Malaysia tiba dan mendapatkan jenis narkoba dari saku celana pencuri. Visum atas kematiannya yaitu Kharti Raja meninggal akibat over dosis.

Juni-Juli 2012, pengadilan Majelis Rendah Selangor menyidangkan Frans, Dharry, serta seorang temannya warga Malaysia. Ketiganya dinyatakan bebas. Keputusan itu membuat pihak keluarga Kharti mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi. Anehnya, selain putusan banding menghukum Frans dan Dharry dengan vonis mati, teman mereka dari Malaysia pun tak diikutkan dalam proses banding tersebut.

Akhirnya, persidangan bandingpun dilakukan, kali ini digelar di Mahkamah Rayuan Putrajaya. Hadir pula Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno beserta jajarannya. Namun sidang itu terpaksa ditunda hingga 28 Januari 2014 karena majelis hakim belum membaca secara penuh memori banding yang diajukan pengacara Hiu bersaudara, Gooi Song Seng.

Kasus ini bukan kasus yang pertama kalinya terjadi ketika TKI terancam hukuman mati, padahal mereka tidak bersalah sama sekali. Sempat pemerintah Indonesia menghentikan pengiriman tenaga kerja ke Malaysia, namun nampaknya kasus serupa masih terus terjadi. Biarlah kebenaran menjadi nyata dan ditegakkan meskipun di negeri orang.

 

Baca juga :

Menjadi Sahabat Bagi Pasangan : Suami Kepada Istri (2-end)

Ciri-Ciri Bakso Sapi yang Aman Dikonsumsi

Mengakhiri Pertandingan dengan Baik

Dampak Kehadiran Orangtua Bagi Tumbuh Kembang Anak

Warrior of the Steppe, Perjuangan Kazakhstan Merebut Kemerdekaan

Langkah-Langkah Ini Buat Paru-Paru Tetap Kuat

10 Cara Makan Fast Food Tapi Tetap Sehat

Sumber : merdeka.com by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami