Boots Hawks, seorang veteran Angkatan Darat asal Amerika kini menuntut keadilan atas dirinya yang dianggap telah menjadi korban pelecehan dari atasan tempat dirinya bekerja. Pasalnya, dia dikeluarkan dari Rumah Sakit Dameron, California oleh supervisornya hanya gara-gara email signature Boots yang bertuliskan, “God bless America.”
Boots awalnya diminta oleh atasannya untuk menghapus frase ‘God bless America” dari email signature miliknya. Boots mengatakan dirinya mematuhi perintah tersebut namun akan tetap berkonsultasi dengan kuasa hukumnya terkait dengan hak kebebasan beragama. Namun keesokan harinya, Boots malah disuruh untuk tidak lagi datang ke kantor dan dianggap ‘pembangkang’ hanya beberapa hari sebelum hari Veteran di Amerika.
Kasus ini segera ditangani oleh Pacific Justice Institution (PJI), lembaga yang melindungi hak kebebasan beragama. Presiden PJI, Brad Daus mengatakan, “tindakan rumah sakit Dameron termasuk tindakan ilegal dan memalukan. Kami mengharapkan permintaan maaf cepat dan pemulihan hak untuk Tn. Hawks.”
Sebagai bagian dari masyarakat heterogen, toleransi beragama perlu dimiliki. Sebab pada dasarnya semua agama mengajarkan rasa syukur, kebaikan, dan kedamaian. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk melakukan kejahatan kepada pemeluk agama/kepercayaan lain.
Baca juga:
Lagi, Catarina Migliorini Lelang Keperawanannya di Media Online
Pria ini Diusir dari Mal Karena Imannya kepada Yesus
Website Cina Terancam Akibat Jual Boneka Seks Ukuran Anak
Bocah dengan Tumor di Leher Dapat Disembuhkan dengan Viagra
OBI, Bukti Pelayanan bagi Pendidikan Anak
A True Story of Lita Zein: I have Something that Nobody Has
Why is The Birth of Jesus Delievered to the Shepherd?
Sumber : ov/Eva