Eros Djarot Kritik SBY Soal Dinasti Politik
Sumber: Okezone.com

Nasional / 14 October 2013

Kalangan Sendiri

Eros Djarot Kritik SBY Soal Dinasti Politik

Budhi Marpaung Official Writer
3051

Ketua Umum Partai Nasional Banteng Kerakyatan Indonesia (PNBK) Eros Djarot mengkritik teguran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada kepala daerah agar tidak menyalahgunakan wewenang dengan menaruh para kerabat di lingkaran kekuasaan, serta menyatukan antara kekuasaan politik dengan kekuasaan bisnis.

“SBY menjadi Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Partai Demokrat, anaknya (Ibas Yudhoyono) menjabat Sekjen Partai Demokrat, iparnya (Pramono Edhie Wibowo) anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. Apa itu namanya bukan dinasti politik?” ujar Eros sebagaimana dikutip dari VIVAnews, Senin (14/10).

Eros bahkan lebih lanjut menyatakan bahwa sebenarnya dinasti politik semakin marak terjadi karena tidak diatur dalam undang-undang. “Sistem kita saat ini yang mengusung one man one vote juga mendorong terbentuknya dinasti politik – selain karena etika dan moral tidak ada lagi,” kata Eros.

Dalam penilaiannya, one man one vote memang cenderung akan memenangkan orang yang bermodal besar. “Masyarakat pun bersikap pragmatis sehingga terjadilah gurita politik dinasti,” ungkap adik kandung dari Slamet Rahardjo tersebut.

Pada Jumat (11/10) lalu, SBY sempat mengeluarkan pernyataan yang berbunyi meski UUD atau UU tidak membatasi siapa menjadi apa dalam posisi pemerintahan, dan apakah keluarga mereka juga menduduki posisi-posisi di pemerintahan.

“Tapi kita perlu memiliki norma batas kepatutan. Yang patut itu seperti apa dan yang tidak patut seperti apa. Yang berbahaya apabila menyatu antara kekuasaan politik dengan kekuasaan bisnis. Godaannya besar. Di manapun di negeri ini, jangan terjadi monopoli dan konsentrasi kekuasaan,” uar Presiden.

Pernyataan SBY ini disampaikan terkait adanya sejumlah sejumlah kasus di daerah yang melibatkan pejabat daerah dan ternyata memiliki hubungan kekerabatan.

Sebuah sistem pemerintahan yang di dalamnya ada unsur kekerabatan cenderung mengembangkan budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Budaya ini jelas salah dan dapat merugikan rakyat mungkin tidak sekarang, tetapi di waktu-waktu mendatang.


Baca juga :

Pendeta Palti Panjaitan : Presiden SBY Tak Banyak Bertindak

Kisah Sukses Pengusaha David Green : Dahulukan Tuhan Daripada Uang

Melayani Tuhan Dari Berbagai Penjuru Dunia

Break Every Chain, Lagu Penyembahan yang Sederhana Namun Penuh Kuasa

Label Dari Tindakan Kita  

8 Efek Negatif Mengonsumsi Minuman Beralkohol Secara Berlebihan

Thread Forum JC : Dokumentasi Aksi Sosial (JCers Goes to Panti Rehab YBMI)

 Kisah Nyata Yusuf Armudianto : Pornografi Berbuahkan Perselingkuhan

Sumber : viva.co.id, merdeka.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami