Ketika Brryan Jackson masih bayi, ayahnya, seorang teknisi rumah sakit menyuntiknya dengan darah yang terinjeksi HIV untuk menghindari pembayaran tunjangan anak kepada mantan istrinya.
Saat itu, dokter percaya bahwa Jackson akan meninggal dalam lima bulan ke depan, namun dia masih tetap hidup hingga saat ini di usia 22 tahun. Kini, Jackson mengaku telah mengampuni ayahnya atas pencobaan pembunuhan tersebut, seperti yang ditulis di Huffingtonpost.com, Kamis (3/10).
“Saya menemukan diri saya berdoa bagi keselamatan ayah saya,” ujarnya dengan ungkapan keyakinannya sebagai seorang Kristen. .
Topik pencobaan pembunuhan menjadi berita nasional di tahun 1992, dan Jackson telah menggunakan perhatian tersebut untuk mendapatkan dukungan berbagai inisiatif lembaga nonprofit.
Di tahun 2009, Jackson mengenal 'Hope Is Vital', sebuah organisasi yang bergerak meningkatkan kesadaran terhadap AIDS dan menentang diskriminasi terhadap penderita HIV. Dia bahkan telah menjadi pembicara untuk Project Kindle yang menyediakan kamp musiman dan program rekreasi lainnya untuk anak-anak yang mengalami penyakit serius.
Ayahnya yang bernama Brian Stewart, telah dikenai hukuman penjara sejak tahun 1999. Meskipun saat ini dirinya layak mendapat pembebasan bersyarat, namun hal itu tidak menjadi jaminan. Sebelumnya, Jackson telah mengganti nama depannya dari ‘Brian’ menjadi ‘Brryan’ untuk memisahkan dirinya dari identitas sang ayah saat dia beranjak dewasa.
Pengampunan melepaskan kita dari kepahitan masa lalu yang dapat menjadi belenggu bagi kehidupan di masa depan. Bagi Anda yang mengalami belenggu kepahitan dan kebencian masa lalu, Anda dapat belajar dari Jackson.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Seorang Dokter India Bangun Pabrik Bayi Pertama di Dunia
Solusi Mencari Host? Ini Ungkapan Perasaan Para Peserta
Akil Mochtar Menangis Saat Ditangkap KPK
Air Mata Terakhir Bunda, Kebesaran Cinta dan Pengorbanan Seorang Ibu
Jadi Pemandu Wisata Itu Mengasyikkan!
Puji Tuhan, Suami Saya Bisa Bekerja Kembali!
Sumber : Huffingtonpost.com | Jawaban.com