Kisah Nyata Jhony Lim, Arogansi dan Judi Hancurkan Segalanya
Sumber: Jawaban.com

Family / 16 September 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Nyata Jhony Lim, Arogansi dan Judi Hancurkan Segalanya

Lori Official Writer
19122

Dalam kesehariannya sebagai pengusaha dan memiliki uang, Jhony Lim dikenal sebagai pribadi yang arogan, gemar main judi dan kerap memperlakukan pekerjanya dengan kasar. Tak ayal, kesombongan dan kebiasaan tersebut pun mendatangkan kehancuran bagi hidupnya.

“Waktu saya melakukan judi itu, kayaknya biasa ya. Dari situlah saya dibentuk jadi suka judi. Kalau main judi rasanya kehidupan ini ada warnanya gitu,” ujar Jhony Lim.

Apa daya uang yang dipertaruhkan hingga ratusan juta dimeja judi, akhirnya ludes tanpa tersisa. Saat itu, Jhony sangat kecewa dengan kenyataan pahit bahwa hidupnya drastis berubah dan harus berhadapan dengan lilitan utang yang mengancam usahanya.

Tak hilang akal, ia kembali berjuang untuk membangun usaha yang hampir bangkrut tersebut lewat sejumlah pinjaman modal. Usaha itu adalah satu-satunya harapan baginya untuk dapat melunasi utang-utangnya. Namun harapan itu pun pupus, usahanya mandek dan hutang semakin menumpuk.

“Udah saya kasih harga yang murah, tetap tidak bisa berjalan,” katanya.

Disisi lain, kecanduannya terhadap narkoba pun membuatnya semakin terpuruk ditengah-tengah kondisi ekonomi yang memburuk. “Waktu itu satu hari harus 3 Juta untuk konsumsi sabu. Udah kepingin berhenti dari narkoba. Keluarga saya yang makin menjauh dan orang-orang dekat saya yang udah menjauhi saya,” ungkap Jhony.

Akibat tak mampu menahan sakit karena candu narkoba, ia pun berusaha untuk mencari dan mengkonsumsi kembali obat tersebut. Sampai pada akhirnya di saat sedang melakukan pesta sabu, ia berhasil dibekuk polisi dan harus meringkuk di dalam penjara.  Kehancuran hidupnya pun semakin lengkap, usaha yang bangkrut, dirinya yang mendekap dipenjara dan kenyataan bahwa istrinya mengidap penyakit lever yang parah.

“Saya merasa tidak berdaya waktu itu, Dokter bilang ke saya bahwa istri saya penyakitnya begitu parah, harus cuci darah. Dia harus dirawat di rumah sakit. Saya tidak bisa apa-apa karena saya masih ada didalam (penjara), kedua dirumah saya tidak ada siapa-siapa, terus tidak ada dana untuk merawat dirumah sakit,” jelasnya.

Saat kondisi penyakit yang sangat parah itu, istri Jhony hanya dapat berserah sepenuhnya kepada Tuhan. “Waktu itu saya serahkan semuanya kepada Tuhan. Soalnya ngak ada manusia yang bisa tolongin saya. Saya tiap malam berdoa: Tuhan beri saya kekuatan, bisa menjalanin hidup ini sama anak-anak,” ungkap Lili Rosa istri Jhony.

Disaat hidup serasa tak lagi berarti, serasa semua sudah hilang baik harta dan keluarga yang ia miliki, disaat ketidakberdayaan itu Tuhan bekerja dengan luar biasa. Jhony mendapatkan tuntunan  lewat seseorang yang Tuhan kirimkan.

“Saya merasa ada yang perduli kepada saya, yang ada memberi saya kekuatan. Saya mengambil semua masa lalu saya. Saya tinggalkan, saya hidup di dalam Tuhan,”ungkapnya.

Setelah 16 bulan mendekap dipenjara, akhirnya ia keluar dan kembali berjuang memulai kehidupannya dari nol. Namun berkat kepercayaannya terhadap campur tangan Tuhan, Jhony pun melangkah menjalani kehidupannya dan memulai segalanya. Bahkan saat itu ia mengakui bahwa Tuhan dengan nyata mengirimkan berkat yang tak terduga untuk mengangkat kembali hidupnya dari keterpurukan.

“Dan hari ini saya bisa sekolahkan anak saya, saya bisa usaha lagi, semua hanya oleh karena kasih karunia Tuhan,” ungkapnya.

Lili, sang istri menyatakan bahwa suaminya mengalami pembaharuan hidup secara total sejak keluar penjara, baik sebagai ayah dan suami yang baik. Hidupnya yang dahulu penuh dengan arogansi atau kesombongandalam menggunakan harta yang dimiliki, kecanduan terhadap narkoba dan perjudian dianggap sebagai kesia-siaan belaka. Jhony diberkati dan diubahkan menjadi manusia baru yang berkenan dan dipakai oleh Tuhan. Ia terus berpegang pada firman Tuhan yang berkata bahwa: Tetapi cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6: 33).

 

Sumber Kesaksian: Jhony Lim & Lili Rosa

Sumber : V130910210002
Halaman :
1

Ikuti Kami