Pria Pakistan Ini Nyaris Ditembak Taliban karena Kumisnya
Sumber: Tempo.co

Nasional / 11 August 2013

Kalangan Sendiri

Pria Pakistan Ini Nyaris Ditembak Taliban karena Kumisnya

Lori Official Writer
2541

Malik Amir Mohammad Khan Afridi, seorang pengusaha asal Pakistan menjadi korban penculikan oleh sekutu Taliban pada tahun 2009. Ia nyaris ditembak mati karena alasan memiliki kumis.

Pria ini dijadikan tawanan oleh kelompok garis keras Laskhar-e-Islam karena dianggap melanggar doktrin agama yang melarang pria memiliki kumis. Sementara Afridi sangat menyukai kumis tebalnya sepanjang 76 cm itu. Ia suka merawat dan membentuknya menjadi lengkungan yang menantang gravitasi.

Kelompok itu menawannya di sebuah gua selama satu bulan dan  memintanya untuk mencukur kumis sebagai syarat pelepasannya. Merasa dirinya terancam dibunuh, Afridi akhirnya mencukur kumisnya.

“Saya takut mereka akan membunuh saya, lalu saya memutuskan untuk mengorbankan kumis,” katanya.

Afridi akhirnya dapat melarikan diri. Setelah itu, ia pun kembali menumbuhkan kumisnya. Malangnya, ancaman kembali lagi menerpanya. Akibatnya, ia pun melarikan diri ke kota Punjabi di Faisalabad. Ia terpaksa harus meninggalkan keluarganya  di Peshawar. Meskipun keluarga acap kali mendesaknya untuk mencukur kumisnya, ia malah menolak dan memilih untuk jauh dari keluarga. Ia rela meninggalkan keluarga dan negaranya Pakistan dibanding harus mencukur kumisnya.

Dimata Afridi, kumis adalah bagian yang paling berarti dalam hidupnya. Hingga terjadilah penculikan dan ancaman pembunuhan oleh kelompok Taliban terhadapnya. Tindakan pria Pakistan ini jelas keliru, sebab tetap mempertahankan bagian diri yang mengancam keselamatan.


Baca Juga Artikel Lainnya:

Separuh Populasi Amerika Tidak Ingin Hidup 120 Tahun

Suami-Istri di China Kini Diijinkan Beranak Dua

Saat Orangutan Ditaruh di Lokalisasi Bagi Manusia

Habis Lebaran, Aparat Gabungan Dikerahkan Tertibkan PKL Tanah Abang

Grace Natalie & Abbas Yahya : Inspirasi dari Balik Kamera

Sumber : Tempo.co | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami