Saatnya Berhenti Nge-Tweet di Usia Produktif (1)

Career / 10 August 2013

Kalangan Sendiri

Saatnya Berhenti Nge-Tweet di Usia Produktif (1)

daniel.tanamal Official Writer
3665

Tingkat kemajuan dunia teknologi yang begitu pesat membuat siapapun yang berusia 20-an rentan terlena oleh social media. Padahal, jika energi dan gagasan digunakan dengan maksimal, ada manfaat lain yang bisa diperoleh. Untuk itu anda wajib sadar bahwa ada beberapa hal yang semestinya tidak dilewatkan di usia penting ini. Di antaranya 20 hal berikut:

1. Mesti tahu bahwa usia emas ada batasnya. Waktu seperti berjalan terus dan seakan tak bisa dihentikan, dan tahu-tahu Anda sudah "kepala tiga". Oleh karena itu, akan lebih baik memulai sejak awal usia memasuki angka 20 dengan tidak membuang-buang waktu percuma dan melewatkan kesempatan yang ada. Berhenti berpikir bahwa besok masih ada waktu. Lakukan sekarang!

2. Merasa punya potensi dan bakat. "Merasa" saja tidak cukup, tempa dan latihlah dengan maksimal. Tidak akan ada hadiah untuk bakat yang tidak dilatih dengan baik. Bahkan termasuk mereka yang dianugerahi dengan bakat pun mesti berlatih dengan keras untuk bisa sukses.

3. Lebih produktif di pagi hari. Gunakan waktu sebaik mungkin. Jika merasa produktif di pagi hari saat semua orang mulai sibuk, manfaatkan dengan baik. Seperti menyusun strategi, mengontak orang-orang penting, dan menuntaskan meeting.

4. Media sosial bukan karier. Maksudnya, jangan terlalu beranggapan serius untuk berkarier di media sosial karena ini dianggap tidak akan bertahan lama. Paling lama mungkin lima tahun saja. Fungsinya sebagai pemasaran memang membantu branding, namun dianjurkan untuk punya karier di bidang lain saja.

5. Jangan terhenti hanya karena satu persoalan. Misalkan komputer atau laptop bermasalah, tidak ada salahnya mengontak klien dengan menelepon. Mengandalkan surat elektronik atau interaksi di media digital saja tidak cukup. Gunakan insting dengan baik.

6. Jadilah yang pertama datang dan paling terakhir pulang. Aksi ini cocok bagi yang memulai karier profesional karena menunjukkan kinerja yang baik. Bekerjalah lebih maksimal untuk hasil yang lebih baik.

7. Jangan tunggu apa yang harus dilakukan. Punya sense dan tanggung jawab terhadap pekerjaan atau bidang yang digeluti sangat penting. Jangan terus-menerus beralasan, “Tidak ada yang menyampaikan harus melakukan ini atau tidak boleh itu.” Belajarlah lebih cepat memahami.

8. Bertanggungjawab atas kesalahan yang dibuat. Tidak masalah ketika membuat kesalahan, tetapi belajarlah dan ambil hikmah dari kesalahan tersebut. Setidaknya tidak mengulang kesalahan yang sama, dan membuat yang ada menjadi lebih sempurna.

9. Dorong kemampuan hingga batas maksimal. Pernah menonton aksi Meryl Streep sebagai Miranda Priestley di The Devil Wears Prada? Nah, di situ fungsi bos sebenarnya menjadi positif karena membuat asistennya bekerja lebih maksimal dan mendorong menjadi seorang profesional yang sukses di bidangnya.

10. Tidak baik gonta-ganti pekerjaan terus. Setahun bisa melakukan dua jenis pekerjaan bukanlah tanda yang baik. Jika berbakat terhadap satu bidang, terus geluti dan lakukan dengan disiplin. Butuh waktu minimal dua hingga tiga tahun untuk mengasah keahlian yang dimiliki.

 

 

 


Sumber : Kompas Female
Halaman :
1

Ikuti Kami