Banyak kalangan masyarakat yang meminta pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI) pascabentrok dengan warga di Sukoharjo, Kendal, Jawa Tengah yang memakan korban jiwa. Berbagai reaksi datang dari petinggi FPI. Berikut ini beberapa reaksi yang mereka keluarkan :
Ketua FPI Jakarta, Habib Salim Alatas
Dia menantang pihak mana yang berani membubarkan ormas tersebut. “Siapa yang mau bubarkan? Siapa yang berani membubarkan FPI?” kata pria yang akrab dipanggil Habib Selon itu. “Kami ingin memberantas kemaksiatan, kenapa harus takut. Justru nanti 26 Juli (hari ini, red), seluruh anggota FPI Jakarta akan turun dan melakukan monitoring tempat maksiat yang masih nekad buka di Ramadhan,” ujarnya.
Sekretaris FPI, Habib Noval Chaidir
“Kalau memang harus dibubarkan, tentu kami siap saja,” ujarnya, Rabu (24/7). “Itu biasa, isu pembubaran itu sudah ada waktu jaman Gusdur. Tapi kan bukan FPI yang bubar tapi malah Gusdur yang bubar,” ujarnya lagi. Menurutnya, pembubaran itu tak menghentikan perjuangan seluruh anggotanya untuk menegakkan amal ma’ruf nahi munkar.
“Kalau dibubarin tidak masalah, justru kita malah akan buat ormas baru, perjuangan tetap berlanjut, kita enggak masalah, tinggal dirubah nama saja jadi Front Pencinta Islam atau lainnya. Kan itu gampang, tinggal rubah nama saja,” ujarnya.
Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Shihab
SBY mengecam tindakan FPI beberapa waktu yang lalu dan meminta Polri bertindak tegas atas kekacauan yang ditimbulkan FPI. SBY juga menyebutkan FPI memalukan Islam. Tanggapan yang datang dari Ketua Umum FPI ini sungguh mengejutkan. “Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita. Tapi hanya seorang pecundang yang suka lebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat. Seorang presiden Muslim menyebar fitnah dan membiarkan maksiat, ditambah lagi melindungi Ahmadiyah dan aneka mega skandal korupsi, sangatlah mencederai ajaran Islam,” ujarnya waktu itu.
Sampai saat ini, konflik yang timbul akibat FPI belum bisa diselesaikan dan juga belum ada jalan keluar bagaimana menertibkan FPI agar tidak sewenang-wenang melakukan sweeping dengan mengatasnamakan agama. Di bulan Ramadhan, bukankah seharusnya masing-masing orang menjaga dirinya sendiri untuk berpuasa, baik makan maupun godaan lainnya? Jadi sudah seharusnya masing-masing orang bertanggung jawab atas yang dia lakukan tanpa perlu ada sweeping, karena penghakiman itu milik Tuhan.
Baca juga :
FPI dan Warga Bentrok di Kendal, 1 Tewas
Minta FPI Dibubarkan, Ruhut Diibaratkan TV Rusak
Penyebab dan Cara Busana Samarkan Perut Buncit
Haruskah Meributkan Cara Baptisan?
Ketika Anak Bilang Benci Pada Orangtuanya
Resep Sarikaya Kelapa Muda yang Menggoda
Lakukan Ini Untuk Cegah dan Kurangi Varises
Indonesia Patut Berterima Kasih Kepada Anda!
Selamat Datang Bagi Newbie Juli 2013
Sumber : okezone.com by lois horiyanti/jawaban.com