Himbauan Paus Francis agar para calon pastor atau biarawati tidak mengendarai mobil mewah saat nanti terjun dalam dunia pelayanan, dipertanyakan oleh Uskup Stephen Masilela yang memimpin Swaziland Conference of Churches (SCC).
Uskup Masilela mengatakan bahwa dirinya tidak akan mengindahkan himbauan tersebut. Meskipun hal itu ditujukan pada para calon pastor dan biarawati, namun himbauan itu jelas juga ditujukan bagi para pastor yang saat ini tengah berada di dunia pelayanan.
Menurut Masilela, Paus harus telebih dahulu mendefinisikan mengenai mobil mewah yang dimaksudkannya. “Paus harus menjelaskan mobil mewah yang dimaksudkannya itu seperti apa. Saya mengatakan hal ini karena definisi mobil mewah itu sangat bervariasi pada maknanya,” ungkapnya.
Pastor yang diwawancarai secara acak pun dengan suara bulat menyatakan bahwa mereka akan tetap mengendarai setiap mobil yang mereka inginkan jika Tuhan telah memberkati mereka dengan kekayaan.
Para pastor mengakui bawa menyumbangkan donasi kepada yang membutuhkan namun mereka juga melihat bahwa tidak ada yang salah mengenai mengendarai mobil mewah, sepanjang mobil mewah itu tidak dibeli dari persembahan uang jemaat.
Memang setiap orang punya pendapat dan pandangan tersendiri mengenai hidup mewah. Namun himbauan Paus Francis untuk tidak mengendarai mobil mewah bagi para calon pelayan adalah sebuah pesan bahwa seorang pelayan haruslah mempunyai jiwa kesederhanaan. Karena dari situlah hati memberi dan melayani kepada sesama akan tulus dijalani tanpa mengharapkan sesuatu imbalan.
Baca Juga Artikel Lain: